Inilah Orang Amerika Pertama yang Tewas karena Ebola

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ade-mulyana-1'>ADE MULYANA</a>
LAPORAN: ADE MULYANA
  • Rabu, 30 Juli 2014, 09:34 WIB
Inilah Orang Amerika Pertama yang Tewas karena Ebola
patrick sawyer/net
rmol news logo Patrick Sawyer pingsan saat turun dari pesawat di Lagos, Nigeria. Pria kelahiran Liberia yang sudah lama menetap dan jadi warganegara Amerika Serikat itu sedianya hendak menghadiri sebuah konferensi di Lagos.

Dia terbang dari Liberia, dimana ia bekerja sebagai pejabat tinggi di Kementerian Keuangan Liberia.

Hari itu juga, setelah pingsan saat turun dari pesawat, 20 Juli 2014, Patrick Sawyer diisolasi di sebuah rumah sakit. Ia diketahui mengidap virus Ebola atau Zaire ebolavirus yang dibawanya dari Liberia.

Lima hari kemudian Sawyer meninggal dunia.

Istri Patrick, Decontee Sawyer yang bersama ketiga anak mereka tinggal di Minnesota, Amerika Serikat, mengataan, suaminya sangat bangga menjadi warganegara AS.

Menurut Decontee, suaminya bekerja di Liberia karena menginginkan negeri tempat ia dilahirkan itu juga dapat mengecap demokrasi yang lebih baik.

Kematian Patrick Sawyer, menurut CNN, mulai memunculkan kekhawatiran bila virus Ebola juga merebak di Amerika Serikat yang dipisahkan Samudera Atlantik dari pantai barat Afrika, tempat virus itu merajalela.

Sampai pekan lalu disebutkan bahwa kasus Ebola hanya ditemukan di tiga negara di Afrika Barat, Guinea, Liberia dan Sierra Leone. Kasus ini ditemukan pertama kali di Conakry, ibukota Guinea.

Sawyer menjadi kasus Ebola pertama di luar Guinea, Sierra Leone dan Liberia.

Pada 23 Juli lalu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengkonfirmasi setidaknya ditemukan 800 kasus Ebola. Namun dikhawatirkan jumlah yang terjangkit Ebola lebih dari banyak lagi, setidaknya 1.200 kasus.

Dari ketiga negara itu, Sierra Leone merupakan negara yang paling banyak ditemukan kasus Ebola. Tercatat 525 kasus yang diketahui.

WHO juga mengatakan, sebanyak 456 orang tewas dipastikan karena virus Ebola. Sementara 216 orang tewas dikhawatirkan juga karena Ebola.

Sejauh ini belum ditemulan vaksin yang cukup ampuh untuk menghadapi Ebola. Tingkat kemungkinan kematian karena Ebola terbilang tinggi.

Orang yang terkena Ebola biasanya mengalami demam setelah dua atau tiga hari terjangkit virus. Selain itu tenggorokan dan otot-otot tubuh akan terasa sakit. Begitu juga bagian kepala. Pada etape berikutnya orang terjangkit Ebola akan merasakan kehilangan kekuatan secara signifikan, muntah-muntah dan diare. Fungsi hati dan ginjal pun turun drastis. Sampai tahap ini biasanya orang yang terjangkit akan mengalami pendarahan dari pori-pori. [dem]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA