Pembicaraan ke arah gencatan senjata terus dilakukan. Tetapi pada faktanya, menurut
CCN sudah lebih dari 1.200 warga Gaza tewas. Kebanyakan dari korban adalah kaum perempuan dan anak-anak.
Di sisi Israel, sejauh ini 53 orang yang tewas. Hanya tiga dari korban tewas itu yang merupakan warga sipil.
Dari angka ini, tampaknya Hamas lebih memahami hukum universal dalam perang: tidak menjadikan warga sipil sebagai objek serangan.
Namun Hamas tak juga memperlihatkan tanda-tanda akan mengakhiri serangan sporadis ke Isral.
“Bila musuh tidak merasa serangan kami cukup, pejuang-pejuang kami memiliki banyak kejutan untuk pemimpin Israel dan pasukan khusus mereka,†tulis Hamas dalam pesan online mereka hari Selasa kemarin (29/7).
Di saat yang kurang lebih sama, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta rakyat Israel untuk bersiap-siap menghadapi
protracted campaign atau dalam bahasa yang lebih lugas: perang panjang.
“Tujuan kami jelas untuk membebaskan rakyat Israel dari teror roket yang datang dari Gaza dan dari terowongan dari Gaza dimana orang-orang (Palestina) muncul dengan senjata mesin dan bahan peledak untuk membunuh dan membantai,†ujar jububicara Israel pada
CNN.
Berikut adalah angka-angka penting dalam konflik Isreal-Palestina kali ini, seperti yang dirangkum
CNN.
Sampai hari Senin (28/7) pihak Israel menemukan 32 terowongan dari Gaza yang digunakan pasukan Hamas untuk menyusup ke jantung pemukiman warga Israel. Pihak Israel khawatir masih ada terowongan yang belum mereka temukan.
Menurut perkiraan pihak Israel setiap terowongan dari Gaza menalan biaya yang tidak sedikit, yakni 3 juta dolar AS.
Pihak Israel memperkirakan Hamas memiliki 10 ribu roket. Dari jumlah itu, lebih dari 2.600 roket sudah ditembakkan ke Israel. Lebih dari 3.000 roket Hamas berhasil dilumpuhkan.
Jurubicara Dinas Pertahanan Israel, Letkol Peter Lerner kepada
CNN mengatakan, Hamas telah menggunakan sekitar 60 persen dari kapabilitas serangan mereka.
Masih menurut Israel sejauh ini mereka telah menewaskan 300 anggota Hamas. Sementara jumlah “Pasukan Eksekutif†Palestina diperkirakan sebanyak 9.000 perseonel.
Sementara Israel memiliki 176 ribu personel militer. Ratusan ribu lainnya masih disimpan sebagai komponen cadangan.
Angka penting lain berkaitan dengan biaya setiap misil yang digunakan untuk menangkal serangan Hamas, yang dikenal dengan Kubah Besi. Setiap misil yang ditembakan seharga 62 ribu dolar AS. Sejauh ini Israel telah menembakkan 500 misil untuk menahan roket Hamas. Ini berarti, Kubah Besi sudah menghabiskan biaya tak kurang dari 31 juta dolar AS.
Aspek lain yang tak kalah penting adalah jumlah penduduk di kedua wilayah yang bertikai. Sebanyak 1,8 juta orang tinggal di Gaza sementara 8 juta tinggal di Israel.
Menurut
Jerusalem Post, survei terakhir memperlihatkan mayoritas warganegara Israel menyetujui kebijakan Benjamin Netanyahu membombardir Gaza.
Sementara survei yang dilakukan Washington Institute bulan lalu memperlihatkan sebagian sebagian besar orang Palestina mengecam penyelesaian konflik dengan cara saling menembakkan arsenal.
[dem]
BERITA TERKAIT: