Topan Glenda Tewaskan 18 Orang, Manila Bagai Kota Mati

Kamis, 17 Juli 2014, 08:26 WIB
Topan Glenda Tewaskan 18  Orang, Manila Bagai Kota Mati
ilustrasi
rmol news logo Topan Rammasun atau Topan Glenda kemarin, melintasi Manila setelah sebelumnya memotong jalur di pulau Luzon. Ibukota Filipina itu bagai kota mati karena pusat bisnis, kantor dan sekolah ditutup.

Kecepatan angin akibat To­pan Glenda mencapai 250 ki­lometer per jam. Beberapa ka­wasan porak-poranda, pohon-pohon dan tiang-tiang listrik tumbang menyebabkan mati lampu di banyak tempat.

“Saya pikir saya akan mati. Saya sedang keluar mencari ben­sin, un­tuk keperluan kami meng­ungsi. Namun, itu adalah sebuah kesa­lahan,” kata Pedro Rojas (35), seorang sopir di Manila.

Saat ini, Rojas mengungsi di Balai Kota. “Kendaraan yang saya kemudikan berguling dua kali, setelah diterjang hujan lebat. Saya merasa seperti menabrak dinding. Atap-atap rumah be­terbangan,” imbuh Rojas.

Glenda merupakan topan ter­kuat yang menghantam Filipina pada 2014. Sepuluh orang tewas akibat bencana ini dan lebih dari 370.000 orang dievakuasi.

Di antara korban ada wanita ber­usia 25 tahun yang tewas ter­timpa tiang listrik di pesisir timur Filipina, Senin (15/7). Seorang wanita hamil di Lucena City, Provinsi Quezon, tewas tertimpa tembok rumahnya yang runtuh.

Ratusan ribu orang yang die­va­kuasi kebanyakan berasal dari provinsi Albay. Mereka ditam­pung di sekolah-sekolah, tempat olahraga dan balaikota. Seti­dak­nya empat provinsi mengu­mum­kan status darurat bencana.

Lebih dari 200 penerbangan internasional dan domestik diba­talkan. Pesawat Boeing 777-200 milik Singapore Airlines rusak sayap kirinya saat dihempas angin sejauh lima meter dan menabrak perangkat di bandara Manila.

Pejabat-pejabat lokal men­desak kapal agar tidak berlayar di daerah-daerah yang terletak pada jalur badai. Mereka juga me­nyiapkan barang-barang bantuan dan bersiap akan kemungkinan evakuasi warga.

Bencana kali ini menambah kepedihan sebagian warga Fili­pina yang masih berjuang dari hantaman Topah Haiyan No­vember lalu. Topan terkuat di du­nia ini mene­waskan 6.100 orang di provinsi tengah Filipina dan membuat jutaan orang kehi­langan tempat tinggal.

Lembaga Tropical Storm Risk yang memonitor pergerakan angin memasukkan Glenda da­lam kategori dua dalam skala satu sampai lima. Topan Haiyan pu­nya kategori lima. Namun di­prediksi, Glenda akan meningkat kekuatannya menjadi kategori tiga saat menuju barat ke Laut China Selatan. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA