Tidak hanya itu, seperti dikutip
Dhaka Tribune (Minggu, 5/1), sepuluh warga lainnya juga terluka parah saat hendak menggunakan hak suaranya dalam pemilu Bangladesh.
Situasi ini telah terjadi setelah pihak oposisi yang dimotori Partai Nasionalis Bangladesh mendesak para pemilih untuk tetap tinggal di rumah yang dimaksudkan agar tidak berpartisipasi dalam pemilu alias golput.
Aksi serupa juga sudah terjadi sejak kemarin (Sabtu, 4/1). Sekitar 100 TPS dibakar dan menyebabkan setidaknya 20 orang penjaga dan polisi terluka.
Amerika Serikat, Uni Eropa dan negara Persemakmuran juga telah memboikot pemilu ini dengan menolak mengirimkan para pengamatnya untuk memantau pemilihan yang menurut pihak oposisi tak memiliki kredibilitas tersebut.
Kelompok oposisi menuduh pemilu yang digelar pemerintah merupakan skandal. Sehingga, Partai Nasionalis Bangladesh dan 20 partai lain memboikot pemungutan suara setelah Perdana Menteri Sheikh Hasina menolak tuntutan mereka agar pemilu diawasi oleh pemerintahan sementara yang netral.
[rus]
BERITA TERKAIT: