"Dua (pesawat) KC-130 kini telah kembali di Entebbe, dan akan siaga untuk setiap permintaan (bantuan) selanjutnya dari Departemen Luar Negeri," kata jurubicara Pentagon, Kolonel Steven Warren, seperti dikabarkan
AFP (Sabtu, 4/1).
Meski demikian, negara adidaya ini tetap mengaskan komitmen mereka untuk terus membantu mengakhiri kekerasan yang meletus di Sudan Selatan.
"Bahkan ketika kami menarik personil kami, kami masih terus terlibat dalam dan sangat mendukung upaya-upaya regional dan internasional untuk mengakhiri kekerasan ini," kata wakil jurubicara Departemen Luar Negeri AS, Marie Harf.
Komitmen negara adidaya ini terlihat nyata ketika Duta Besar AS, Susan Page, memilih tetap bertahan di Juba untuk mengakhiri pertempuran. Tidak hanya itu, AS juga mengumumkan bantuan kemanusiaan tambahan senilai 50 juta dolar AS untuk negara yang memisahkan diri dari Sudan itu.
Pertikaian di Sudan Selatan ini berawal dari konflik kekuasaan antara Presiden Kiir dan bekas wakilnya, Riek Machaar. Konflik antara kedua politisi dari suku berbeda ini juga telah menyebabkan perseteruan besar. Lebih dari seribu orang tewas selama konflik di negara yang baru seumur jagung itu. Sementara 200.000 penduduk lainnya terpaksa mengungsi.
[ian]
BERITA TERKAIT: