AS Desak Ukraina Hormati Demonstran yang Menuntut Presiden Yanukovich Mundur

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/shoffa-a-fajriyah-1'>SHOFFA A FAJRIYAH</a>
LAPORAN: SHOFFA A FAJRIYAH
  • Minggu, 01 Desember 2013, 12:10 WIB
AS Desak Ukraina Hormati Demonstran yang Menuntut Presiden Yanukovich Mundur
bendera ukraina/net
rmol news logo Amerika Serikat mengecam aksi kekerasan pihak Kepolisian Ukraina saat terjadi bentrokan dengan demonstran, yang berunjuk rasa selama lebih dari seminggu terakhir ini di ibukota negara tersebut, Kiev.

Karena itu, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Kiev, pada Sabtu (30/11), mendesak pemerintah Ukraina menghormati hak-hak demonstran.

"Amerika Serikat mengutuk kekerasan terhadap demonstran di Independence Square pagi ini. Kami mendesak pemerintah Ukraina untuk menghormati hak-hak masyarakat sipil dan prinsip-prinsip kebebasan berbicara dan kebebasan berkumpul," begitu isi pernyataan pihak Kedubes AS.

Jurubicara Kementerian Luar Negeri AS di Washington, Jen Psaki, juga mengeluarkan pernyataan serupa. "Kekerasan dan intimidasi seharusnya tidak memiliki tempat saat ini," katanya, seperti dikabarkan New York Times, (Minggu, 1/12).

Bentrokan ini dipicu oleh aksi massa yang menuntut Presiden Ukraina, Yanukovich, agar tidak mendatangani kesepakatan politik dan perdagangan bebas dengan Uni Eropa. Para demonstran juga menyerukan Yanukovich mundur karena dianggap berada di bawah tekanan Rusia di tengah kesepakatannya dengan Uni Eropa. Hal ini dirasa juga akan mengancam keretakan politik Ukraina dengan Barat lebih luas.

Namun, polisi anti huru hara memukuli demonstran dengan pentungan dan menyemprotkan gas air mata. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA