Dikatakan oleh jurubicara militer Kolonel Sansern Kaewkamnerd bahwa unjuk rasa yang dihadiri sekitar 1.200 orang itu menerobos pintu gerbang kompleks Royal Thai Army untuk menyampaikan tuntutan kepada panglima militer.
"Kami akan membuat mereka mengerti bahwa ini adalah area keamanan dan kita akan meminta mereka untuk pergi," kata Sansern, seperti dikabarkan
Associated Press (Sabtu, 30/11).
Pemimpin protes, Suthep Thaugsuban, yang mengundurkan diri sebagai dari anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat mengatakan bahwa langkahnya ini tidak akan bisa dinegosiasi. Suthep menjelaskan bahwa tujuan aksi ini adalah untuk membebaskan negeri Gajah Putih tersebut dari pengaruh PM Thaksin.
Demonstrasi yang dimulai sejak Minggu (17/11) telah menimbulkan kekhawatiran kekacauan politik dan ketidakstabilan di Thailand. Hal ini juga menimbulkan ancaman terbesar bagi pemerintahan PM Yingluck sejak ia berkuasa pada tahun 2011.
Penentangan terhadap Yingluck terjadi setelah ia berencana memberikan amnesti kepada mantan perdana menteri terguling dalam kudeta militer tahun 2006, Thaksin Shinawatra. Ia menganggap ada motif politik di balik penggulingan kakak kandungnya itu.
[ian]
BERITA TERKAIT: