
Pemerintah Lebanon pada Sabtu (23/11) waktu setempat, berhasil mengidentifikasi tersangka kedua pemboman Kedutaan Besar Iran di Ibukota Lebanon, Beirut, berdasarkan hasil tes DNA.
Diyakini para intelijen Lebanon bahwa bomber kedua dalam insiden itu adalah Adnan Mousa el Mohammed, seorang pria Palestina yang tinggal di kota pelabuhan Sidon. Keyakinan ini ditambah dengan pernyataan dari orang tua Mousa el Muhammad yang mengatakan bahwa ia belum pernah melihat anaknya sejak Juni lalu.
Indikasi lainnya menyebutkan bahwa kediaman Mousa el Muhammad berdekatan dengan tersangka bomber pertama Mouin Abu Daher, yang juga berasal dari Sidon. Begitu seperti dikutip dari
al Jadeed (Minggu, 24/11)
Abu Daher merupakan pengikut seorang ulama asal Sidon Syekh Ahmad al Assir, yang dikenal karena khotbah berapi-apinya mengecam keberadaan kelompok militan Syiah, Hizbullah.
Sedangkan kawasan di sekitar kedutaan Iran di selatan Beirut merupakan markas para pendukung Hizbullah, , bermarkas. Sementara Iran adalah pendukung utama Hizbullah yang telah mengirim pejuangnya ke Suriah untuk mendukung pemerintah pimpinan Presiden Bashar al Assad.
[ian]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: