Anak laki-laki bernama, Samir El-Gamal, itu tewas setelah peluru nyasar menghantam kepala bagian belakangnya, ketika ia sedang berjalan dengan ibunya.
Seperti dikutip dari kantor berita pemerintah Mesir,
MENA, (Sabtu, 23/11), pihak keluarga korban meminta Ikhwanul Muslimin (IM) untuk bertanggung jawab atas kematian anak mereka.
Namun, pihak Ikhwanul Muslimim menolak untuk bertanggung jawab. Mereka mengatakan bahwa hanya pasukan keamanan yang menggunakan peluru tajam untuk membubarkan protes mereka.
Dalam sebuah pernyataan pada Jumat (22/11), Kementerian Dalam Negeri menuduh Ikhwanul Muslimin terus mencoba untuk memperpanjang ketidakstabilan di Mesir.
Menanggapi tuduhan itu, Ikhwanul Muslimin mengklaim bahwa pihaknya juga menentang kekerasan, dan bahwa tuduhan tersebut adalah alasan pemerintah untuk menghancurkannya.
[ald]
BERITA TERKAIT: