Hal ini disampaikan Kementerian Luar Negeri Libya yang mengatakan bahwa Perdana Menteri Ali Zidan dan Menteri Luar Negeri Mohamed Abdelaziz telah mengunjungi lokasi serangan itu dan meminta maaf atas tindakan yang tak bertanggung jawab itu.
Laporan
Associated Press (Sabtu, 5/10) menambahkan bahwa Libya juga akan meningkatkan keamanan di seluruh kedutaan besar negara sahabat di negaranya.
Serangan pada Rabu (2/10), dipicu pembunuhan terhadap seorang perwira angkatan udara Libya tewas dibunuh seorang wanita Rusia.
Massa yang membawa senjata menyerbu kompleks kedutaan di ibukota Libya. Namun, serangan tersebut berhasil diatasi sehingga tidak ada staf kedutaan yang terluka dalam insiden tersebut.
Penyerangan ke Kedubes Rusia ini adalah kesekian kalinya serangan massa bersenjata api ke kedutaan besar negara asing di Libya. Pemerintah Libya sendiri masih berjuang keras mengatasi instabilitas dan lingkaran kekerasan sejak penguasa Libya, Moammar Qaddafi atau Khadhafi, digulingkan dan dibunuh oleh rakyatnya sendiri pada akhir tahun 2011.
[ald]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: