Serangan ini menewaskan sedikitnya 52 orang dan melukai lebih dari 100 orang, Minggu (22/9). Ini merupakan insiden terburuk di wilayah minoritas Kristen dalam beberapa tahun.
Jurubicara pemerintah Peshwar, Sahibzada Anees mengatakan, insiden terjadi saat para jemaat keluar ambil nasi bungkus ke halaman depan gereja yang terletak di kota Peshwar.
Sebagaimana dilansir
Associated Press (Minggu, 22/9), saksi mata
menuturkan, ada dua ledakan yang terdengar. Namun ledakan kedua lebih kuat dibanding pertama. Salah seorang petugas polisi, Zahir Shah, menyatakan bahwa dua ledakan tersebut disebabkan oleh bom bunuh diri.
Korban tewas termasuk beberapa wanita dan anak-anak, kata Sher Ali Khan, seorang dokter di sebuah rumah sakit di Peshawar di mana para korban dirawat. Diduga, pemboman dilancarkan kelompok ekstrimis saat pemerintah tengah mencari kesepakatan damai dengan kelompok militan Taliban setempat.
[wid]
BERITA TERKAIT: