Untuk membuktikan tuduhan tersebut, Menteri Luar Negeri Suriah, Walid al-Moallem pada Sabtu malam (24/8) menyampaikan kepada Menlu Iran Mohammad Javad Zarif dalam pembicaraan melalui telepon, akan mempersilahkan utusan PBB untuk menyelidiki adanya penggunaan senjata kimia di lokasi tersebut.
Al-Moallem juga mengatakan bahwa kelompok teroris-lah yang menggunakan senjata kimia tersebut.
Seperti dikutip dari kantor berita Iran,
IRNA, (Minggu, 25/8), dalam percakapan tersebut, Menlu Zarif juga menyampaikan kecamanannya atas penggunaan senjata kimia oleh kelompok teroris di Suriah.
Serangan senjata kimia yang terjadi di wilayah Ain Tarma, Zamalka dan Jobar, pada Rabu (21/8), telah menewaskan 355 orang dan sekitar 3.600 orang lainnya menderita gejala keracunan syaraf.
Hal ini kian menambah daftar korban tewas sejak krisis Suriah dimulai pada Maret 2011, yang menurut laporan PBB jumlahnya telah mencapai 100.000 jiwa.
[rus]
BERITA TERKAIT: