"Intelijen AS dengan mitra internasional dan menurut laporan saksi terus mengumpulkan fakta untuk memastikan apa yang terjadi," kata pernyataan dari Kantor Perdana Menteri Inggris, seperi dikutip dari
Reuters (Minggu, 25/8).
Dari sumber-sumber yang didapat, badan intelijen AS membuat penilaian awal bahwa senjata kimia digunakan oleh pasukan Suriah dalam serangan itu.
"Mereka berdua (Obama dan Cameron) prihatin dengan serangan yang terjadi di Damaskus pada hari Rabu (21/8). Ini menunjukkan peningkatan adanya senjata kimia yang digunakan rezim Suriah untuk menyerang rakyatnya sendiri," lanjut pernyataan itu.
Pembicaraan ini dilakukan di tengah peningkatan serangan senjata kimia di Damaskus, Suriah pada Rabu (21/8) yang menewaskan 355 orang dan sekitar 3.600 orang lainnya menderita gejala keracunan syaraf
.[wid]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: