Pria berusia 48 tahun itu diampuni oleh Raja Muhammad VI, pada Selasa (30/7), setelah Raja Spanyol Juan Carlos memintanya secara khusus dalam kunjungan ke Maroko bulan lalu. Departemen Kehakiman Maroko mengatakan, dalam sebuah pernyataan bahwa grasi yang diberikan didasarkan pada kepentingan nasional Maroko di bawah hubungan persahabatan antara kedua negara.
"Orang itu telah dilarang pergi ke wilayah Maroko, dia tidak bisa kembali," kata Menteri Kehakiman, Mustapha Ramid seperti dikutip
Reuters (Sabtu, 3/8).
Departemen itu juga mengatakan bahwa grasi yang diberikan ini berdasarkan kepentingan nasional Maroko di bawah hubungan persahabatan antar kedua negara.
Keputusan kontroversial Raja Maroko ini sempat menuai aksi protes. Para pengunjuk rasa menuntut agar raja mencabut grasinya dan pria Spanyol itu dikembalikan ke penjara. Beruntung polisi dengan sigap mampu mencegah aksi itu meluas, sehingga tidak menimbulkan kerusakan yang berarti.
[ian]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: