Pilpres ini sempat memanas dengan perdebatan ide dan pendapat yang berbeda dari beragam aliran politik dan tokoh di Iran pada saat kampanye. Fakta ini seakan menyebutkan bahwa Republik Islam Iran, masih belum bisa menampilkan pola politik independen yang didasarkan pada gabungan identitas keagamaan dan nasional dengan mekanisme politik dan demokrasi yang modern.
Begitu dikatakan oleh Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi yang disampaikan melalui Kedutaan Besar Iran di Jakarta, Sabtu (15/6).
Namun demikian Salehi tetap mengimbau agar rakyat Iran tetap menyalurkan aspirasinya guna menunjukkan semangat politik mereka demi terciptanya perdamaian dan keamanan di Negeri Persia itu.
"Hal itu bisa diwujudkan dengan kemauan dan ketegasan mereka untuk melindungi dan membela 'Revolusi Islam dan Pendirian Islam' di Iran," ujar Salehi.
Kata dia, antusias rakyat dalam menyambut pemilu kali ini telah menyiratkan bahwa Iran bersungguh-sungguh mengembangkan persahabatan, kerjasama dan dialog dengan negara-negara di seluruh dunia.
"Minat ini datang sehubungan dengan nilai-nilai dan kepentingan dalam pandangan semangat yang tinggi untuk menjalin kerjasama yang mengarah pada pembentukan dunia tanpa ancaman dan intimidasi, penuh kesejahteraan, spiritual dan kesempurnaan material," tandasnya.
[ian]
BERITA TERKAIT: