Namun hasil tersebut belum bisa menguatkan kemenangan Hasan Rowhani yang pernah menjabat negosiator nuklir itu.
"Rowhani meraih 46,6 persen suara dari 861.000 suara yang telah dihitung. Disusul oleh walikota Teheran, Mohammad Bagher Qalibaf, yang meraih 14,6 persen. Sementara, negosiator nuklir garis keras, Saeed Jalili, berada di posisi ketiga," kata Menteri Dalam Negeri Iran, Mostafa Mohammad Najjar, seperti dilansir dari
Associated Press (Sabtu, 15/6).
Belum jelas kapan penghitungan suara dalam pemilu itu akan selesai, mengingat lebih dari 50 juta orang telah menggunakan hak suaranya dalam pemilu Iran yang berlangsung pada Jumat kemarin (Jumat, 14/6) waktu setempat.
Sementara itu, jauh-jauh hari Lembaga Survey IPOS asal Amerika Serikat (AS) telah memprediksi Rowhani akan mendapat 31,7 persen suara dan di posisi kedua, Mohammad Bagher Qalibaf mendapatkan 24,1 persen.
[rsn]
BERITA TERKAIT: