Demikian ditegaskan oleh Dr. Martha Tilaar, pengusaha Indonesia yang merupakan salah seorang pendiri sekaligus anggota United Nations Global Compact (UNGC) pada pertemuan
board members, di New York, beberapa waktu lalu (6-7/5).
Dalam pertemuan yang juga dihadiri Sekjen PBB, Ban Ki-moon serta serta sejumlah pemimpin perusahaan dunia, Dr. Tilaar juga menyampaikan bahwa pengusaha memiliki peran strategis dalam mengatasi berbagai tantangan global, seperti pengentasan kemiskinan, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan menjaga keseimbangan lingkungan. Ditekankannya pula pentingnya kesediaan berbagi dan peduli khususnya dari kalangan pengusaha sebagai karakter melekat dari seorang pemimpin sejati.
Kelanjutan agenda pembangunan setelah MDGs 2015 akan menjadi tantangan utama ke depan. Dalam kaitan ini Sekjen PBB Ban Ki-moon menegaskan pentingnya kemitraan antara pemerintah dan pengusaha serta upaya yang lebih sungguh-sungguh untuk menerjemahkan berbagai komitmen ke dalam aksi nyata.
Dalam kesempatan tersebut, Dubes Desra Percaya menggarisbawahi bahwa agenda pembangunan pasca 2015 mensyaratkan akuntabilitas lebih besar dari semua pihak, termasuk kalangan pengusaha.
"Sektor swasta diharapkan akan mendukung upaya-upaya pembangunan infrastruktur, guna meningkatkan kapasitas produktivitas rakyat, memperkecil jurang pendapatan, dan mempromosikan pembangunan manusia," tambahnya.
UNGC yang diluncurkan atas inisiatif Sekjen PBB Kofi Annan pada tahun 2000 merupakan inisiatif
corporate citizenship terbesar yang bertujuan mendukung tujuan-tujuan pembangunan termasuk pencapaian MDGs. Tercatat kurang lebih 10.000 partisipan di UN Global Compact yang berasal dari 145 negara, 101 diantaranya merupakan institusi Indonesia. UN Global Compact Leaders Summit Keempat akan dilaksanakan pada tanggal 9-10 September mendatang di New York.
Komitmen dan konsistensi Martha Tilaar Group dalam mengintegrasikan kegiatan bisnis dan sosial dalam bisnis perusahaan telah berbuah penghargaan Outstanding Award for Contributions pada UN Global Compact Leaders Summit Ketiga tahun 2010 dan menjadi satu-satunya perusahaan di ASEAN yang diundang ke pertemuan Global Compact-LEAD yang bertujuan untuk memajukan
corporate sustainability leadership. [ald]
BERITA TERKAIT: