Kerusuhan ini menandai peringatan tahun kedua revolusi Mesir yang merupakan awal dari pemberontakan untuk menggulingkan Hosni Mubarak.
Selain itu, para demonstran juga menyoroti kinerja Presiden Muhamed Mursi yang lebih fokus pada Ikhwanul Muslimin daripada menghidupkan kembali perekonomian dan memenuhi tujuan revolusi Mesir. Dengan alasan inilah mereka turun ke jalan untuk meluruskan tujuan awal revolusi Mesir.
"Orang-orang memutuskan turun ke jalan untuk menempatkan revolusi kembali pada jalurnya," ujar Emad Gad, seorang mantan anggota parlemen partai sekuler, seperti yang dikutip
CNN (Sabtu, 26/1).
"Mursi bekerja untuk Ikhwanul Muslimin, bukan untuk Mesir," lanjutnya.
Pemerintah Mesir sendiri telah melakukan antisipasi untuk meredam bentrokan semakin meluas. Militer dikerahkan pada hari ini di Suez, wilayah dengan jumlah korban tewas paling banyak, dalam upaya untuk melindungi gedung-gedung pemerintahan. Selain di Suez, bentrokan juga terjadi di Alexandria dan Kairo.
[ian]
BERITA TERKAIT: