.Kunjungan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe ke Indonesia boleh dibilang super singkat. Abe ke Jakarta cuma untuk bertemu SBY dan langsung balik kanan alias pulang kampung ke Tokyo? Kenapa ya? Apa karena Jakarta kebanjiran?
Ternyata, kunjungan Abe dipersinÂgkat bukan bukan karena banjir yang melanda Ibukota. Melainkan karena Abe cemas dengan kondisi warga Jepang yang menjadi korban penyanÂderaan di Aljazair.
Setidaknya 30 pekerja yang disandera para militan di komÂpleks tambang kilang gas British PeÂtroleum (BP), tewas dalam opeÂrasi penyerangan yang dilanÂcarkan pasukan Aljazair. Operasi yang melibatkan pasukan khusus dan sejumlah helikopter Aljazair tersebut awalnya dimaksudkan untuk membebaskan 41 pekerja asing dan sekitar 200 pekerja AlÂjaÂzair. Namun. Hanya saja 30 orang dilaporkan tewas dalam draÂma pembebasan itu.
Tujuh dari korban tewas meruÂpakan warga negara asing, dua di- antaranya warga Jepang, dua warga IngÂgris dan seorang PranÂcis. SeleÂbihÂnya merupakan warga lokal dan termasuk para penyandera. SeÂdangkan seorang warga Inggris lain tewas ketika para militan meÂnyerbu kilang gas tersebut, Rabu (16/1).
Namun, pihak Jepang melansir 14 warga negaranya belum Âkeberadaannya dalam aksi terÂsebut. Sementara itu 11 anggota penyandera berÂhasil ditangkap yang disandera para militan. Satu WNI dikaÂbarÂkan selamat.
“Indonesia sangat penting bagi Jepang. Peristiwa penyanÂderaan ini membuat Perdana Menteri seÂcepatnya balik ke TokÂyo. Jadwal beliau dirombak ulang. BeÂliau memutuskan puÂlang seÂtelah meÂngadakan perÂtemuan tingkat tingÂgi (dengan Presiden SBY),†jelas Jubir KemenÂterian Luar Negeri JeÂpang YuÂtaÂkan Yokoi, di sela-seÂla makan siang di Jakarta, kemarin.
Abe seharusnya berada di JaÂkarta pada 18-19 Januari. AwalÂnya dia akan menyampaikan piÂdato di Grand Ballroom, Hotel Grand Hyatt. Dilanjutkan mengÂhaÂdiri perayaan 40 Tahun PerÂsaÂhabatan dan Kerja Sama ASEAN-Jepang di Hotel InÂdonesia KemÂpinski pada maÂlam harinya.
Namun karena berita duka ini, dia dan sang istri Akie Abe serta beberapa delegasi terpaksa memÂpercepat kepulangan. Jadwal yang akan diisi Abe batal kecuali bertemu Presiden Susilo BamÂbang Yudhoyono, pada pukul 15.00 di Istana Negara.
Begitu Abe tiba di Istana Merdeka, Presiden SBY dan Ani Yudhoyono meÂnyamÂbut hangat. Dengan khidmat, Abe mengÂikuti prosesi upaÂcara keneÂgaraan di halaman Istana.
Secara berturut-turut lagu keÂbangsaan Jepang Kimigayo dan Indonesia Raya berkumandang. Setelah Abe memeriksa barisan upaÂcaÂra, kedua pimpinan negara memÂperÂkenalkan delegasi masing-masing.
Lebih kurang satu jam, SBY dan Abe melakukan perÂbincaÂngan. Usai pertemuan, keÂduanya menyampaikan hasil pemÂbicaÂraan dan memberikan kesemÂpatan pada pers untuk menyamÂpaikan pertanyaÂan.
Jumpa pers berlangsung sekiÂtar 15 menit. Tanpa membuang wakÂtu, Abe dan rombongan berÂgegas meÂningÂgalkan Istana Negara. Dia tampak tergesa-gesa meningÂgalkan Istana Merdeka.
Abe berada di Jakarta sekitar tujuh jam saja. Mendarat di JaÂkarta sekitar pukul 12, lalu terÂbang kembali ke Tokyo sekitar pukul 8 malam.
Dalam pertemuan dengan SBY, Abe menyatakan Jepang menduÂkung penuh kerja sama di bidang pembangunan infrastruktur, khususnya tranportasi termasuk alih teknologi.
“Jepang menyambut baik perÂtumbuhan infrastruktur di JaÂkarÂta. Kami mendorong pembaÂnguÂnan MRT dalam skema ‘MetroÂpoÂlitan Priority Area’ (MPA),†kata Abe agar kemacetan di Jakarta dapat diatasi.
Sebelumnya, Indonesia dan Jepang telah menyepakati proyek pemÂbangunan infrastruktur kaÂwaÂsan Jabodetabek melalui proÂgram “Metropolitan Priority Areas†(MPA) senilai Rp 410 triÂliun. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: