Dokumen Pemerintah: Margaret Thatcher Tak Mengira Argentina Invasi Falklands

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ade-mulyana-1'>ADE MULYANA</a>
LAPORAN: ADE MULYANA
  • Jumat, 28 Desember 2012, 16:26 WIB
Dokumen Pemerintah: Margaret Thatcher Tak Mengira Argentina Invasi Falklands
rmol news logo Invasi Kepulauan Falklands pada 1982 oleh Argentina mengejutkan Perdana Menteri Inggris saat itu, Margaret Thatcher. Thatcher awalnya mengira invasi yang memicu perang antara Argentina dan Inggris selama 74 hari itu tidak akan terjadi karena hanya mendapat informasi intelijen "mentah" dua hari sebelum Argentina mendarat.

Hal itu terungkap dalam dokumen pemerintah Inggris yang baru saja dirilis. Dokumen itu dirilis berdasarkan peraturan bahwa setelah 30 tahun arsip pemerintah harus dibuka untuk umum.

Pada Oktober 1982, beberapa bulan setelah perang selesai, Thatcher memberi bukti dalam rapat tertutup pada Komite Khusus Kepulauan Falklands yang dipimpin oleh Lord Franks.

"Saya tidak pernah mengira Argentina akan menginvasi Falklands secara frontal. Hal itu sangat bodoh untuk dilaksanakan, bahkan bodoh hanya untuk direnungkan," kata Thatcher pada Komite Franks.

Inggris kemudian merancang sejumlah rencana darurat satu bulan sebelum invasi Argentina ke Falklands. Pada 26 Maret 1982, pejabat Kementerian Pertahanan bertemu Thatcher dengan rencana untuk mencegah invasi dengan kekuatan penuh.

Thatcher dalam kesaksian lisannya kepada Komite Franks, menegaskan bahwa ia masih menganggap bahwa invasi adalah sesuatu hal yang tidak mungkin. Arsip tersebut mencatat bahwa Thatcher sangat khawatir untuk merebut kembali kepulauan itu.

Sikap Thatcher berubah pada 31 Maret 1982 ketika menerima kabar intelijen yang mengatakan bahwa invasi pasti akan terjadi.

Ia juga mengatakan pada komite, “Malam itu tidak ada seorang pun yang dapat mengatakan kepada saya apakah kita akan merebut Falklands, tidak seorang pun. Kami tidak tahu, kami tidak tahu.”

Menteri luar negeri Inggris saat itu, Lord Carrington, juga memberikan bukti pada Komite Franks, dimana ia juga menduga bahwa Argentina tidak akan menginvasi Falklands.

"Saya dituduh, dan dituduh dengan keras setelah 2 April oleh Parlemen dan oleh media dan dimana-mana, bahwa saya mengabaikan pertanda dan informasi dan bukti, dan mengabaikannya begitu saya. Saya dengan jujur dapat mengatakan bahwa saya tidak melakukan hal-hal seperti itu… Hal itu [isyarat invasi] tidak terlihat," kata Lord Carrington seperti diberitakan BBC, Jumat (28/12).

Pada 5 April, Lord Carrington mengundurkan diri sebagai menteri luar negeri, yang memicu reaksi ini dari Thatcher.

"Saya memiliki kepercayaan penuh pada Peter Carrington, dan kepergiannya bagi saya adalah pukulan besar bagi Inggris dan saya akan selalu mendukungnya," akunya. [dem]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA