"Terima kasih Tuhan Idul Fitri ini sangat spesial, kita memiliki kebebasan," kata Adel Kashad (47), seorang warga kelas menengah yang tengah berbelanja di pasar. "Libya telah punya fajar baru," serunya lagi ketika diwawancarai Reuters di Tripoli.
Jelang Idul Fitri di Libya, sesekali tembakan senjata api menggema di seluruh kota. Tetapi badan-badan bantuan internasional melaporkan pelayanan medis dan lainnya mulai berfungsi lagi.
Dewan Transisi Nasional, yang diakui lebih dari 40 negara sebagai otoritas yang sah, tengah bekerja keras untuk menegakkan kendali di Tripoli setelah berhari-hari bentrok dengan loyalis fanatik Khadafi.
Para pimpinan Dewan berencana untuk pindah ke Tripoli dari markas mereka di Benghazi minggu ini. Mereka mencoba menerapkan keamanan, memulihkan layanan dasar dan menghidupkan kembali perekonomian.
Sementara kondisi rakyat masih dilanda kekurangan makanan, bahan bakar dan air. Namun mereka berani keluar untuk berbelanja di tengah puing-puing peperangan sebelum festival Idul Fitri.
[ald]
BERITA TERKAIT: