Data terakhir yang dilansir
Reuters, badai besar selama akhir pekan kemarin itu telah menewaskan sedikitnya 38 orang di 11 negara, selain tiga yang meninggal di Republik Dominika dan satu orang di Puerto Rico ketika badai masih di Karibia.
Kota New York yang tidak terlalu parah terkena imbas, mulai kembali hidup kemarin meskipun sistem angkutan massal sebagian lumpuh dan pemadaman listrik melanda hampir 1 juta warga di AS.
Secara keseluruhan, sebagian dari 5,1 juta rumah dan pusat bisnis masih tidak dialiri. Total kerugian ekonomi bisa mencapai US$ 20 miliar. Ekonom Senior Standard & Poor Beth, Ann Bovino, dikutip dari sumber yang sama, mengkhawatirkan ratusan ribu pemilik rumah yang terkena banjir tidak akan mendapat ganti rugi dari asuransi.
Beberapa warga di New Jersey mengatakan, banjir yang terjadi kala ini melebihi apa yang mereka lihat pada tahun 1968 dan 1984. Sementara pejabat di Vermont menyebutnya sebagai banjir terburuk sejak 1927.
Presiden Obama telah menjanjikan bantuan untuk beberapa waktu ke depan sampai keadaan di daerah yang terparah pulih dari dampak bencana.
"Saya akan memastikan bahwa FEMA (Badan Manajemen Darurat Federal) dan lembaga lainnya melakukan segalanya sesuai kemampuan mereka untuk membantu," tegasnya
Seperti diberitakan kemarin, perjalanan udara dari bandara New York City perlahan kembali berjalan dan pasar keuangan beroperasi normal walaupun volumenya rendah.
[ald]
BERITA TERKAIT: