Siapa Pengganti Sang Kolonel?

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Senin, 29 Agustus 2011, 15:44 WIB
Siapa Pengganti Sang Kolonel?
kolonel khadafi/ist
RMOL. Rakyat Libya belum tuntas melakukan revolusinya selama belum ada pemimpin yang minimal bisa menyamai level kepemimpinan Kolonel Moammar Khadafi. Resiko kekacauan tidak tertanggungkan jika pemerintah baru tidak bertanggungjawab dengan cepat.

Rakyat Libya kini menaruh harapan besar pada Dewan Transisi Nasional atau NTC yang dibentuk pemberontak pada awal-awal revolusi ,tepatnya 23 Maret lalu di Benghazi. NTC memang punya sejumlah nama untuk menutup sejarah 42 tahun pemerintahan Kolonel Khadafi.

Yang paling populer adalah ketua NTC, Mustafa Abdul Jalil. Dia adalah mantan menteri kehakiman yang populer di timur dan dikenal memiliki reputasi serta integritas.

"Dia adalah satu-satunya yang mau mengatakan 'Tidak' kepada Khadafi," kata seorang warga Benghazi seperti dikutip BBC.

Tapi hingga kini tidak jelas betapa besar dia benar-benar menginginkan menduduki jabatan pemimpin Libya.

Selain Abdul Jalil, tokoh pemberontak yang menonjol saat ini antara lain adalah Mahmoud Jibril. Dia adalah Ketua Badan Eksekutif NTC. Dia memiliki reputasi sebagai teknokrat dan melahirkan keputusan-keputusan harian NTC.

Tapi dia juga juga pernah jadi bagian dari rezim Khadafi ketika menjabat sebagai Ketua Badan Pembangunan Ekonomi Nasional (NEDB) yang ditugaskan untuk mempromosikan kebijakan liberalisasi di Libya dari 2007 hingga awal 2011. Dia membelot kala Libya bergolak.

Sementara rekan Jibril, Ali Tarhouni, juga memiliki profil yang baik, setelah kembali dari pengasingan di luar negeri untuk mengurusi keuangan pasukan pemberontak.

Nama lain yang kadang disebutkan adalah Shokri Ghanem, mantan perdana menteri yang membantu meliberalisasi ekonomi, meskipun ia berada di luar Libya sekarang dan tidak menjadi bagian dari NTC.

Sebelum pengganti Khadafi disahkan oleh pemerintahan NTC, bisa dipastikan penjarahan bakal meluas, balas dendam dari atau kepada loyalis Kolonel Khadafi atau pertempuran internal dan banyak sekali potensi ancaman terhadap keamanan dan stabilitas akan menyala.

NTC sendiri adalah kumpulan longgar dari banyak faksi yang berbeda-beda, seperti faksi Islam dan sekuler, mantan anggota rezim dan orang-orang buangan, Kesamaan mereka hanyalah untuk menyingkirkan Kolonel Khadafi.[ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA