Mengambil judul The Lord of Fortune, film kolosal yang digagas Produser Ade Muhamad Nur ini, diproduksi untuk mengenang jasa-jasa dan kebesaran Sultan Nuku.
"Beliau adalah pahlawan yang gigih. Satu-satunya pahlawan nasional yang tak pernah kalah saat melawan penjajah. Atas jasanya itu, kami ingin mengangkat kisah perjuangannya ke dalam layar lebar," ujarnya seperti diberitakan
RMOLJakarta.Com, Sabtu (5/9).
Tokoh Maluku Utara ini menambahkan, nantinya film Sultan Nuku akan digarap semirip mungkin dengan kisah aslinya. "Kita akan bawa penonton untuk melihat sejarah perjuangan Sultan Nuku yang sebenarnya," lanjutnya.
Menariknya, film yang ditaksir menghabiskan dana miliaran rupiah itu akan mengambil tiga lokasi berbeda.
"Ada Tidore, Inggris, dan Belanda. Menyesuaikan perjalanan Sultan Nuku dalam melawan penjajah," ucap tokoh ormas pemuda Maluku Utara ini.
Untuk artis dan aktor yang akan membintangi film Sultan Nuku, produser yang telah memproduksi sinetron Nyong Mutiara Hitam dan film teror horor Suanggi tersebut, masih mengincar beberapa nama.
"Skenario baru selesai. Untuk aktor dan artisnya, ada beberapa nama yang akan jadi pilihan. Ada Rio Dewanto dan Reza Rahardian sebagai pemeran Sultan Nuku. Nanti, mungkin kita akan melibatkan artis senior juga seperti Christine Hakim," beber Ade.
Selain untuk mengenang sejarah Sultan Nuku, film The Lord of Fortune diproduksi sekaligus untuk memperkenalkan keindahan Maluku dan Maluku Utara kepada dunia.
The Lord of Fortune berkisah tentang perjuangan dan kegigihan Sultan Nuku dalam melawan penjajah. Dia adalah pahlawan nasional pencetus gerilya di negeri ini.
Nama Sultan Nuku sangat disegani dan diperhitungkan di mata dunia saat itu. Atas kegigihannya, Inggris bahkan memberinya gelar The Lord of Fortune
.[wid]
BERITA TERKAIT: