Neno Warisman tidak mengÂhadiri pemanggilan pertama di Polres Metro Jakarta Selatan terkait laporan penipuan perÂjalanan umrah.
Pemeriksaan terhadap artis laÂwas yang sekarang penceramah ini diundur hingga dua pekan mendatang.
"Kedatangan kami memenuhi surat panggilan klien kami sebagai saksi tetapi kami juga mengirimkan surat untuk me-reschedule pemeriksaan karena klien kami masih ada urusan lain," kata Sapta Simon, kuasa hukum Neno, kemarin.
Pemeriksaan akan dilakukan pada 23 Maret depan karena Neno sedang mempersiapkan keberangkatan umrah serta mengajar jamaah.
Sapta mengungkapkan, dalam kasus ini Neno juga mengalami kerugian. Kendati demikian ia belum mengetahui jumlah pasti kerugian yang dialami Neno.
"Kerugiannya berkaitan keÂberangkatan umrah korban. Dia (Neno) kan juga sudah menyiapkan hotel dan lain-lain. Kami belum mendapat konfirÂmasi lagi dari klien kami, kami sudah minta dikalkulasikan," kata Sapta.
Neno dipolisikan pasangan suami istri, Geodi Naim dan Mirza Dewiyanti, pada 8 Januari 2015 atas tuduhan penipuan perÂjalanan umrah yang melibatkan travel umrah miliknya.
Laporan tersebut berawal dari gagalnya keberangkatan umrah Geodi dan Mirza pada 23 Desember 2013 karena visa keduanya belum keluar, padahal mereka telah melunasi seluruh biaya keberangkatan.
Dalam penjelasannya, Neno merasa heran dipolisikan. Ia berdalih sudah melakukan yang terbaik untuk tetap memberikan hak-hak para jamaahnya.
"Ini lebih keji dari pembunuÂhan. Keduanya sudah diusahakan berangkat pada tanggal 23 DesemÂber karena tidak membeli paket. Mereka hanya membeli separuh paket karena ada tiket gratis dari suami. Tidak melakukan pemÂbayaran penuh. Padahal ini juga tidak menguntungkan bagi saya, tapi karena kasih sayang, kami tetap memberikan pada jemaah yang sama. Tapi tiket ditolak, pengembalian uang pun juga diÂtolak, kami heran," tutur pemain film Sayekti dan Hanafi, Rindu Kami Padamu dan Dalam Mihrab Cinta ini. ***