Ngakunya tak enak badan. Terpukul karena dituduh memukul dan melempar gelas.
Nikita Mirzani kembali menjalani persidangan atas kasus penganiayaan terhadap Olivia dan Beverly Mai Shandie di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, kemarin. Saat sidang yang mengÂagendakan jawaban dari Jaksa Penuntut Umum itu, Nikita pingsan.
Sebelumnya, saat perÂsiÂdangan berjalan, binÂtang film Mama Minta Pulsa dan NeÂnek GaÂyung itu sudah terlihat linglung di kursi pesaÂkitan.
Saat ditanya oleh hakim tentang tanggapan dari jaksa, Nikita hanya diam. Lebih dari satu menit, hingga hakim menguÂlang pertanyaannya beberapa kali.
Namun baru sekitar dua pertanyaan diajukan, janda satu anak ini mendadak lunglai dan tak sadarkan diri. Oleh tim kuasa hukumnya, dia langsung dilarikan ke poliklinik pengadilan.
Usai diperiksa medis, Nikita keluar ruang poliklinik. Ia terlihat pucat. Sambil menahan sakit, ia menjawab pertanyaan kru infotainment yang mengerubungi.
“Kemarin sih memang sempat panas juga, jadi memang lagi nggak enak badan juga,†ucapnya pelan.
Beberapa waktu berjalan, sidang pun usai. Nikita yang terlihat menangis saat mendengar JPU menolak eksepsinya, membantah pemukulan yang dilakukanÂnya kepada korban mengandung keÂseÂngajaan.
“Nangisnya lebih teringat ke peÂnonÂjokan, pemukulan, Niki nggak lakuin itu, kenapa dia ngomong kayak gitu. KejaÂdianÂnya nggak ada ada pemukulan, nggak ada penonjokan, nggak ada peÂlemparan gelas. Yang melakukan itu semua adalah Army,†katanya.
Mengenai kejadian kekerasan berupa pemukulan, Nikita mengakun tidak meÂmukul. Ia mengaku hanya secara sponÂtan menarik rambut Beverly. Niki pun sudah siap menghadirkan saksi-saksi yang ia punya.
“Saat itu terjadinya cepet banget, jadi yang namanya refleks dan tidak sengaja ya. Bukan disengaja, Niki nggak kenal dengan Beverly dan Olive. Yang jelas Niki punya saksi, kita lihat saja nanti,†tandasnya.
Kembali coba meyakinkan, Nikita meÂminta semua pihak menyaksikan langÂsung di tayangan CCTV saat kasus itu terjadi di Papillon Rooftop Cafe KeÂmang, Jakarta Selatan, September 2012.
“Kalaupun nanti bisa dilihat di CCTV-nya, kalian semua (wartawan) bisa ngeliat kok, di situ Nikita memukul nggak? MeÂnonjok nggak? Melempar gelas atau tiÂdak?†katanya.
Saat peristiwa malam itu, Nikita berÂdalih berusaha melindungi Beverly agar tidak terpukul oleh Army. Nikita meÂngaku ragu akan keterangan yang disamÂpaikan Beverly beberapa waktu lalu.
“Justru saya yang menolong Beverly supaya tidak dipukul sama Army. Jadi kalau dia bilang begini-begitu, justru dia yang aneh, sakit kali,†ujar wanita bertato ini.
Dengan kejadian ini, Nikita mengaku sangat terpukul karena mengganggu peÂkerjaannya. Ia pun siap dengan saksi dan bukti-bukti yang sudah dipegang oleh pengacaranya.
“Kalau dibilang shock, tekanan batin ya iya. Secara tidak langsung ini merusak pekerjaan Niki di luar kota. Niki bukan preman yang suka mukul. Bukti-bukti suÂdah ada sama pengacara,†ungkapnya.
Sebaliknya, Olivia dan Beverly meÂngaÂku capek dengan segala bantahan Nikita dan temannya, Angel Army. Keduanya berhaÂrap, jika tak dihukum di dunia, Nikita dan Army mendapat balasan di akhirat.
“Bohong semua itu, siksaannya di akÂhirat. Saya tidak terima kalau dibilang tiÂdak ditonjok. Buktinya itu ditonjok, ada lukanya,†ungkap ayah Olivia dan BeÂverly, Santo Kadarusman.
Kedua korban itu didatangkan ke perÂsidangan sebagai saksi. Menurut Santo, selain CCTV, struk pembayaran rumah sakit juga menjadi bukti. “Kalau dia bilang begitu (membantah), nyatanya saksi lain juga bilang memang ada pencekikan dan penonjokan itu,†ujarnya.
Berdasarkan materi sidang, Nikita didakwa dengan Pasal 351 Ayat 1 dan 2 tentang penganiayaan berat dan riÂngan. Jaksa menuntut Nikita hukuman 4 tahun penjara. [Harian Rakyat Merdeka]
< SEBELUMNYA
BERIKUTNYA >
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: