Menanti Keputusan The Fed: Dolar AS Stabil di Tengah Badai Rapat Bank Sentral Global

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 08 Desember 2025, 09:21 WIB
Menanti Keputusan The Fed: Dolar AS Stabil di Tengah Badai Rapat Bank Sentral Global
Ilustrasi (Artificial Intelligence)
rmol news logo Setelah dua pekan dihantam tekanan jual, Dolar AS memulai pekan ini dengan bergerak stabil. Namun, ketenangan ini hanyalah jeda sebelum badai.

Fokus utama pasar keuangan global pekan ini adalah serangkaian rapat bank sentral, yang puncaknya adalah keputusan Federal Reserve (The Fed) pada Rabu pekan ini

Pergerakan Dolar AS, yang diwakili oleh Indeks DXY (Indeks Dolar), akan sangat ditentukan oleh nada yang disampaikan The Fed, bukan sekadar keputusannya.

Pelaku pasar hampir 100 persen yakin The Fed akan memangkas suku bunga. Namun, kejutan sebenarnya terletak pada apa yang akan dikatakan Ketua Jerome Powell setelah pemotongan tersebut.

Analis memperkirakan The Fed akan memilih strategi "Hawkish Cut", yaitu pemangkasan suku bunga (sebuah tindakan dovish) yang dibarengi dengan pernyataan resmi, proyeksi, dan konferensi pers yang sangat berhati-hati (hawkish).

Mengapa ini penting? Jika The Fed terdengar hawkish (ketat) dan memberi sinyal bahwa pemangkasan berikutnya mungkin hanya akan terjadi sekali atau dua kali tahun depan, ini akan membuat investor mengurangi ekspektasi pelonggaran agresif. Skenario ini akan menopang dan memperkuat posisi Dolar AS, mengakhiri tekanan jual yang dialaminya.

Bob Savage, analis dari BNY, bahkan memprediksi akan ada perbedaan suara di internal komite The Fed, menunjukkan ketegangan antara anggota yang dovish (pro-pemotongan) dan hawkish (pro-pengetatan).

Sementara mata uang utama seperti Euro (bertahan di kisaran 1,1644) dan Yen (stabil di 155,28 per Dolar) bergerak dalam rentang sempit, beberapa mata uang komoditas menunjukkan pergerakan dramatis di tengah prospek kebijakan moneter lokal:

Dolar Australia (AUD) menguat ke level tertinggi dua setengah bulan. Setelah serangkaian data inflasi yang "panas", pasar kini menggeser fokus dari pemangkasan suku bunga ke kemungkinan kenaikan suku bunga berikutnya pada Mei.

Dolar Kanada (CAD) menguat tajam setelah rilis data ketenagakerjaan yang kuat. Meskipun Bank of Canada diperkirakan akan menahan suku bunga, sentimen di pasar menunjukkan kemungkinan kenaikan suku bunga sudah mulai dipertimbangkan pada tahun depan.

Franc Swiss (CHF) bergerak sedikit melemah, karena inflasi yang rendah diperkirakan membuat Swiss National Bank (SNB) mempertahankan suku bunga 0% untuk jangka waktu yang lama.

Meskipun banyak bank sentral (seperti Australia, Kanada, Swiss, dan Brasil) menggelar rapat pekan ini, pasar tidak mengharapkan adanya perubahan suku bunga besar di luar AS. Artinya, Indeks DXY dan keputusan The Fed akan menjadi kompas utama yang menentukan arah pergerakan mata uang global sepanjang pekan ini. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA