Dikutip dari Reuters, harga minyak mentah Brent turun 58 sen atau 0,9 persen menjadi 63,81 Dolar AS per barel. Sementara minyak mentah WTI turun 59 sen atau 1 persen ke 59,50 Dolar AS per barel.
Kedua acuan harga ini sebelumnya naik lebih dari 2 persen pada hari Jumat, karena penghentian ekspor di Novorossiysk dan terminal pipa CPC yang memengaruhi sekitar 2 persen pasokan minyak dunia.
Menurut sumber industri dan data LSEG, pemuatan minyak di Novorossiysk sudah kembali berjalan sejak Minggu. Namun serangan Ukraina terhadap fasilitas energi Rusia terus menjadi perhatian pelaku pasar karena berpotensi memicu gangguan baru.
Militer Ukraina mengklaim telah menyerang kilang Ryazan pada Sabtu, dan menyerang kilang Novokuibyshevsk di wilayah Samara sehari setelahnya.
“Investor sedang mencoba menilai seberapa besar dampak jangka panjang serangan-serangan itu terhadap ekspor minyak Rusia, sambil mengamankan keuntungan setelah reli besar akhir pekan lalu,” kata Toshitaka Tazawa, analis Fujitomi Securities.
Di sisi lain, OPEC+ bulan ini sepakat menaikkan target produksi Desember sebesar 137.000 barel per hari, sama dengan penambahan di Oktober dan November. Organisasi itu juga berencana menahan kenaikan produksi pada kuartal pertama 2026.
Data Baker Hughes menunjukkan jumlah rig pengeboran minyak AS naik tiga unit menjadi 417 rig per 14 November.
BERITA TERKAIT: