Sebelumnya, ekspor sempat terhenti hampir sebulan karena izin tersebut habis masa berlakunya pada Juni. Setelah pemulihan izin, pengiriman ke Indonesia kembali lancar, bahkan disertai kenaikan permintaan dari Asia Tengah dan Timur Tengah.
Namun, di sisi lain, produksi pir Hebei tahun ini turun sekitar 10 persen dibanding tahun lalu. Cuaca buruk membuat banyak buah rusak di permukaan, terutama jenis pir Ya dan Xuehua yang produksinya anjlok hingga 50 persen.
“Harga memang tinggi di awal panen, tetapi perlahan turun seiring berjalannya musim, dan kinerja pasar secara keseluruhan di bawah ekspektasi," kata manajer penjualan Hebei Xionghan Agricultural Products Inc., Li Xixi, dikutip dari Fresh Plaza, Kamis 13 November 2025.
Ia menambahkan, banyak petani kini menahan penjualan dan menyimpan hasil panen mereka di gudang, berharap harga bisa pulih.
Meski pasar domestik melemah, Li optimistis penjualan ekspor tetap stabil.
“Selama tidak ada perubahan kebijakan mendadak di sektor ekspor, kami yakin penjualan pir segar akan tetap kuat, terutama di pasar Amerika Selatan, Timur Tengah, dan Asia Tengah,” ujarnya.
BERITA TERKAIT: