Pengamat mata uang dan komoditas, Ibrahim Assuaibi, mengatakan, rencana pemangkasan nol pada mata uang Rupiah akan berpotensi besar memicu lonjakan permintaan terhadap logam mulia
Ia memprediksi, jika RUU Redenominasi Rupiah terealisasi pada 2027, mengubah Rp1.000 menjadi Rp1, maka masyarakat akan berbondong-bondong mengalihkan aset mereka ke emas sebagai langkah penyelamatan nilai.
"Ini sebenarnya kesempatan bagi masyarakat untuk mengalihkan rupiahnya ke logam mulia," ujar Ibrahim, dalam keterangannya yang dikutip redaksi, Rabu 12 November 2025.
Alasannya sederhana, masyarakat melihat emas sebagai aset bernilai tetap (lindung nilai). Ketika nominal Rupiah dipangkas, kepemilikan emas tetap utuh, dan berpotensi dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi, menghasilkan keuntungan tersendiri. Ini adalah momen yang dinilai Ibrahim ideal untuk memperbanyak koleksi emas sebanyak-banyaknya.
Ibrahim juga memprediksi harga emas dunia akan terus naik didorong oleh meningkatnya permintaan global terhadap aset aman (safe haven) akibat kombinasi faktor global dan domestik.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS diperkirakan masih akan tertekan hingga kisaran Rp16.750–Rp16.770 per Dolar AS hingga akhir pekan. Rupiah yang lemah otomatis membuat harga emas domestik yang diimpor menjadi lebih mahal.
Pada Selasa 11 November 2025, harga emas dunia berada di level 4.128 Dolar AS per troy ons*. Ibrahim memproyeksikan harganya dapat menyentuh 4.225 Dolar AS per troy ons dalam beberapa hari ke depan. Sejalan dengan itu, harga emas lokal yang saat ini sekitar Rp2,36 juta per gram diprediksi menembus Rp2,45 juta per gram, melonjak sekitar Rp90.000.
Ketidakpastian ekonomi global yang dipicu oleh dinamika politik di Amerika Serikat juga menjadi bensin bagi harga emas
Penutupan sementara pemerintahan federal AS selama 41 hari telah membawa kerugian besar. Setelah dibuka kembali, data ekonomi, terutama angka pengangguran, diperkirakan akan memburuk. Data ini bisa menjadi pendorong kuat bagi bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), untuk menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Desember. Penurunan suku bunga The Fed umumnya melemahkan Dolar dan menguntungkan harga emas.
“Shutdown ini membawa kerugian besar bagi AS, dengan hampir 170 ribu pegawai pemerintah diliburkan tanpa gaji. Setelah Senat AS mengesahkan RUU pendanaan, aktivitas pemerintahan kembali dibuka,” jelas Ibrahim.
Selain itu, ketegangan perdagangan AS-China masih berlanjut meski keduanya sepakat mengurangi eskalasi di KTT APEC 2025.
“Masih ada masalah soal ekspor teknologi AI. China marah karena AS tetap menahan ekspor chip yang penting bagi pengembangan teknologi mereka,” ujar Ibrahim.
Dengan segala faktor pendorong ini,dari wacana redenominasi domestik hingga ketidakpastian global,emas diperkirakan akan menjadi bintang bagi para investor di tahun-tahun mendatang.
BERITA TERKAIT: