Salah satu penyebab utama adalah keluarnya dana besar-besaran dari produk ETF Bitcoin di Amerika Serikat. Data BlockBeats mencatat, ETF Bitcoin spot mengalami arus keluar bersih sebesar 470,7 juta Dolar AS pada 29 Oktober -- angka tertinggi dalam satu hari sejak September.
Arus keluar tersebut menunjukkan melemahnya minat investor institusional, dengan total aset kelolaan (AUM) ETF anjlok sekitar 5,4 miliar Dolar AS hanya dalam 24 jam.
Selain itu, pernyataan terbaru Ketua The Fed, Jerome Powell, juga mengguncang sentimen pasar. Powell menegaskan bahwa penurunan suku bunga pada Desember belum bisa dianggap sebagai kepastian. Sebelumnya, pasar memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga mencapai 65 persen. Sikap hati-hati Powell membuat sebagian investor memilih menahan diri, sehingga menekan harga Bitcoin lebih lanjut.
Faktor lain yang memperparah penurunan adalah aksi jual dari pemegang jangka panjang (long-term holders/LTH). Menurut laporan Bitcoinist, para pemegang lama telah melepas sekitar 325.600 BTC dalam 30 hari terakhir. Langkah ini menandakan sebagian investor lama mengambil keuntungan ketika Bitcoin mendekati level resistensi di 113.000 Dolar AS.
Para analis memperingatkan volatilitas harga kemungkinan masih akan berlanjut dalam beberapa hari ke depan, terutama menjelang keputusan suku bunga The Fed pada Desember.
BERITA TERKAIT: