Harga Emas Dunia Menguat Lagi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 24 Oktober 2025, 07:32 WIB
Harga Emas Dunia Menguat Lagi
Ilustrasi (Foto: Artificial Intelligence)
rmol news logo Harga emas dunia di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange akhirnya menguat lagi setelah dua sesi berturut-turut mencatat penurunan besar. Penguatan ini didorong meningkatnya ketegangan geopolitik dan ekspektasi pasar menjelang rilis data inflasi AS.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump  memberlakukan sanksi terhadap Rusia untuk pertama kalinya di masa jabatan keduanya. Ia menargetkan perusahaan minyak besar Lukoil dan Rosneft. Pemerintahan Trump juga dikabarkan mempertimbangkan pembatasan ekspor perangkat lunak berteknologi tinggi ke China, sebagai balasan atas kebijakan Beijing yang menekan ekspor mineral tanah jarang (rare earth). Ketegangan ini memicu peningkatan permintaan aset safe-haven dan mendorong harga emas.

Fokus pasar kini beralih ke laporan indeks harga konsumen (CPI) Amerika untuk September, yang akan menjadi sinyal penting bagi arah kebijakan suku bunga Federal Reserve dalam pertemuan pekan depan. Data tersebut diperkirakan menunjukkan inflasi inti tetap bertahan di 3,1 persen.

Logam kuning, sebagai aset tanpa imbal hasil, cenderung menguat di tengah lingkungan suku bunga rendah.

Dikutip dari Reuters, harga emas spot melonjak 1 persen menjadi 4.132,76 Dolar AS per ons pada perdagangan Kamis 23 Oktober 2025 waktu setempat. Sehari sebelumnya sempat jatuh ke level terendah dua pekan. Sementara itu, harga emas berjangka AS untuk kontrak pengiriman Desember ditutup melesat 2 persen jadi 4.145,60 Dolar AS per ons.

JP Morgan dalam proyeksinya memperkirakan harga emas rata-rata dapat mencapai 5.055 Dolar AS per ons pada kuartal IV-2026, dengan asumsi permintaan investor dan pembelian bank sentral rata-rata mencapai 566 ton per kuartal tahun depan.

Harga logam lainnya juga melesat. Perak spot naik 1,1 persen ke posisi 49,07 Dolar AS per ons. Platinum bertambah 0,5 persen jadi 1.629,44 Dolar AS. Paladium menguat 0,4 persen ke 1.453,90 Dolar AS per ons. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA