Pertemuan dilakukan di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis 23 Oktober 2025, dengan agenda utama mempercepat pembiayaan bagi Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih.
"Pertemuan hari ini dengan Menteri Keuangan dan Kepala BP BUMN juga COO Danantara tujuannya untuk mempercepat proses pembayaran bagi pelaksanaan pembangunan fisik gudang-gudang dan gerak-gerai," ucap Menkop.
Menkop menjelaskan, pertemuan ini juga untuk menyelaraskan proses percepatan pembangunan fisik gudang dan gerai, serta penunjang lainnya bagi operasionalisasi Kopdes Merah Putih. Menurutnya, percepatan ini krusial dilakukan agar target Presiden dalam Rapat Kabinet sebelumnya adalam memastikan bahwa pada Maret 2026 seluruh Kopdes Merah Putih sudah terbangun dan siap operasional.
Saat ini, lanjut Menkop, telah mulai proses pembangunan sebanyak hampir 5.000-an titik desa dan terus bertambah secara bertahap. Pembangunan fisik dan akses permodalan, serta pendampingan kepada Kopdes Merah Putih ini menjadi bukti nyata kehadiran negara untuk membesarkan koperasi di desa.
"Tujuannya, agar ada perputaran ekonomi dan pada waktunya mereka bisa Self Propeling Growth atau mandiri," ujar Ferry.
Terkait pembiayaan Kopdes, dengan plafon sebesar Rp3 miliar per koperasi, sebagian plafon dipergunakan untuk membangun fisik, dan sebagian lagi untuk modal kerja," tandasnya.
Sementara itu, Kepala BP BUMN yang juga Kepala Badan Pengelola (BP) BUMN Dony Oskaria menyebutkan, dengan sudah memasuki tahap pembangunan fisik, Kopdes Merah Putih diyakini bakal menjadi mesin pertumbuhan ekonomi nasional dari desa-desa.
"Pada tahap awal ini semua fasilitas yang diberikan sama, model bisnis sama, hingga pembangunan fisik sama. Selanjutnya, pembangunan Kopdes/Kel Merah Putih akan lebih spesifik sesuai kebutuhan masing-masing Kopdes, seperti desa petani, nelayan, dan lainnya. Juga, disesuaikan dengan hasil produk dari desa-desa," papar Donny.
BERITA TERKAIT: