Menjelang akhir perdagangan resmi Wall Street pada Jumat 10 Oktober 2025 waktu setempat. , Trump mengumumkan bahwa ia akan memberlakukan tarif tambahan sebesar 100 persen terhadap impor dari China, serta memberlakukan pengendalian ekspor untuk perangkat lunak penting buatan AS.
Sejauh ini, China memproduksi lebih dari 90 persen logam tanah jarang dan magnet logam tanah jarang dunia, yang penting bagi berbagai produk mulai dari kendaraan listrik dan mesin pesawat hingga radar militer.
Pengumuman tersebut langsung mengguncang saham-saham teknologi besar. Saham Nvidia, misalnya, turun lebih dari 2 persen setelah jam perdagangan berakhir. Begitu juga dengan saham Tesla, Amazon, dan Advanced Micro Devices.
Dow Jones Industrial Average ditutup turun 878,82 poin atau 1,90 persen menjadi 45.479. Indeks S&P 500 kehilangan 182,60 poin atau 2,71 persen menjadi 6.552. Nasdaq Composite merosot 820,20 poin atau 3,56 persen menjadi 22.204.
Indeks sektor Semikonduktor Philadelphia merosot 6,3 persen setelah pengumuman Trump.
Saham perusahaan China yang terdaftar di AS langsung anjlok tajam, dengan Alibaba Group Holding, JD.com Inc, dan PDD Holdings masing-masing turun antara 5,3 persen hingga 8,5 persen.
Saham Qualcomm juga merosot 7,3 persen setelah otoritas pasar China menyatakan bahwa negara tersebut telah membuka penyelidikan antimonopoli terhadap akuisisi perusahaan semikonduktor Israel, Autotalks, oleh Qualcomm.
Jumlah saham yang turun melampaui saham yang naik dengan rasio 4,36 banding 1 di Bursa Efek New York ( NYSE ). Terdapat 215 saham mencetak harga tertinggi baru dan 167 saham mencapai level terendah baru di NYSE.
BERITA TERKAIT: