Pertamina Operasikan Kilang BBM dari Timur hingga Barat Indonesia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Kamis, 25 September 2025, 18:06 WIB
Pertamina Operasikan Kilang BBM dari Timur hingga Barat Indonesia
Kilang Pertamina. (Foto: Dok. Pertamina)
rmol news logo PT Pertamina (Persero) mempertegas komitmennya menjamin pasokan energi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Salah satunya melalui optimalisasi produksi bahan bakar minyak (BBM) pada Kilang II Dumai (Sumatera), hingga Kilang VII Kasim (Papua).

Kilang menjadi fasilitas utama Pertamina untuk memproduksi minyak dan gas bumi menjadi sumber energi BBM, Avtur, LPG, serta petrokimia, sesuai dengan standar dan spesifikasi internasional.

“Pertamina terus meningkatkan kapasitas produksi kilang nasional sebagai wujud komitmen atas ketahanan energi agar pasokan BBM dan LPG aman," kata Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, Kamis, 25 September 2025.

Saat ini enam kilang yang dikelola Subholding Refinery & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional mampu memenuhi 70 persen kebutuhan BBM dari produksi dalam negeri. Bahkan, Pertamina telah mampu menyediakan 100 persen pasokan Avtur sebagai bahan bakar pesawat terbang, dan Solar (Diesel) dari produksi kilang dalam negeri.

Saat ini, kapasitas produksi enam kilang existing mencapai 1.05 juta barel per hari. Diharapkan, produksi akan meningkat signifikan menjadi 1,4 juta barel per hari sejalan dengan penyelesaian Refinery Development Masterplan Program (RDMP) Balikpapan. 

"Melalui produksi dalam negeri ini, Pertamina juga mendukung pemerintah mengurangi beban devisa negara sekaligus membuka lapangan kerja bagi SDM di wilayah Pertamina beroperasi," tambah Fadjar.

Pertamina juga terus menggenjot lifting migas untuk mendukung produksi kilang. Hingga tahun 2024, Subholding Hulu Pertamina berhasil menembus produksi 1 juta barel setara minyak per hari, yang berkontribusi setara 69 persen produksi minyak nasional dan 37 persen produksi gas nasional.

“Pertamina menjadi perusahaan energi terintegrasi dari hulu migas, mengolah produksi hulu menjadi energi, hingga penyaluran energi ke konsumen. Langkah ini dilakukan melalui berbagai fasilitas dan moda transportasi, sehingga energi dapat tiba di ‘pintu depan’ konsumen,” pungkas Fadjar. rmol news logo article
EDITOR: DIKI TRIANTO

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA