Wakil Menteri Keuangan II, Thomas Djiwandono, menyampaikan realisasi penarikan utang tersebut setara 59,8 persen dari target dalam APBN 2025 yang dipatok Rp775,9 triliun.
“Pembiayaan utang sebesar Rp463,7 triliun atau 59,8 persen dari target APBN,” kata Thomas dalam konferensi pers APBN KiTa di Jakarta, pada Senin, 22 September 2025.
Di sisi lain, pembiayaan non-utang Rp38 triliun atau 23,8 persen dari target.
Dengan komposisi tersebut, total realisasi pembiayaan hingga 31 Agustus 2025 mencapai Rp425,7 triliun atau 69,1 persen dari pagu Rp616,2 triliun. Angka itu naik 44,3 persen dibandingkan realisasi pada periode sama 2024 sebesar Rp295 triliun.
Adapun pendapatan negara terkumpul Rp1.638,7 triliun atau 57,2 persen dari outlook APBN, sementara belanja negara sudah mencapai Rp1.960,3 triliun atau 55,6 persen.
Kementerian Keuangan juga mencatat keseimbangan primer surplus Rp22 triliun. Namun, defisit anggaran hingga 31 Agustus 2025 mencapai Rp321,6 triliun atau 1,35 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
BERITA TERKAIT: