Peringkat Kredit Naik

PalmCo Semakin Sehat dan Tangguh

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Senin, 22 September 2025, 13:09 WIB
PalmCo Semakin Sehat dan Tangguh
Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko Santosa. (Foto: Dok. PamlCo)
rmol news logo PT Perkebunan Nusantara IV PalmCo mencatatkan pencapaian penting dalam kinerja keuangan. Lembaga pemeringkat PEFINDO resmi menaikkan peringkat kredit PalmCo dari idA- menjadi idA dengan prospek stabil.

Peningkatan peringkat ini tidak hanya berlaku bagi entitas perusahaan, tetapi juga terhadap sejumlah instrumen keuangan yang dimiliki, seperti MTN II Tahun 2021, MTN III Tahun 2019 Seri A dan B, serta Sukuk Ijarah II Tahun 2019 Seri A, C, dan E. 

Seluruhnya mengalami kenaikan peringkat dari idA- menjadi idA, sementara Sukuk Ijarah tercatat naik menjadi idA(sy). Peringkat ini mencerminkan pandangan stabil terhadap kelanjutan kinerja keuangan PalmCo dalam jangka menengah.

Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko Santosa, menyampaikan bahwa hasil penilaian ini menjadi indikator penting dari efektivitas strategi transformasi yang tengah dijalankan perusahaan.

“Kami percaya bahwa hasil ini mencerminkan komitmen kami dalam menjaga kesehatan finansial perusahaan, mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam ekspansi, serta memastikan efisiensi dalam operasional,” kata Jatmiko dalam keterangan tertulis, Senin 22 September 2025.

Dalam laporannya, PEFINDO mencatat sejumlah faktor yang memperkuat penilaian terhadap PalmCo. Luasnya areal perkebunan yang dikelola dengan konsistensi dalam meningkatkan profil bisnis dan produktivitas terutama kelapa sawit, model bisnis yang terintegrasi dan terdiversifikasi, hingga stabilitas harga minyak sawit mentah (CPO). 

Hal ini dinilai memberi daya tahan terhadap tekanan eksternal, termasuk fluktuasi harga komoditas dan isu keberlanjutan lingkungan.

Dengan luas lahan tertanam mencapai 618.935 hektar yang tersebar dari Sumatera hingga Kalimantan, PalmCo saat ini menjadi salah satu perusahaan perkebunan terbesar di dunia. Perusahaan mengelola sejumlah komoditas strategis, termasuk kelapa sawit, karet, kopi, dan teh.

“Besarnya skala operasi kami bukan hanya soal ukuran, tetapi tentang bagaimana memanfaatkannya untuk meningkatkan produktivitas, menciptakan nilai tambah dan daya saing,” demikian Jatmiko.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA