Dikutip dari
Reuters, harga minyak mentah Brent turun tipis 1 sen menjadi 68,46 Dolar AS per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) juga melemah 1 sen ke 64,51 Dolar AS per barel.
Kenaikan pada sesi sebelumnya dipicu kekhawatiran pasokan Rusia terganggu akibat serangan drone Ukraina.
Selain itu, pasar juga dipengaruhi pernyataan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen yang akan mempercepat penghentian impor energi fosil dari Rusia.
Dari sisi kebijakan moneter, pasar menunggu hasil rapat Federal Reserve pada 16-17 September. Bank sentral AS diperkirakan memangkas suku bunga 25 basis poin, yang bisa mendorong ekonomi dan meningkatkan permintaan energi. Namun ada perdebatan internal, terutama dengan bergabungnya gubernur baru, Stephen Miran.
Analis pasar IG, Tony Sycamore, mengatakan arah kebijakan The Fed akan sangat memengaruhi pergerakan harga minyak.
“Fokus pasar akan tertuju pada seberapa banyak anggota Fed mendukung pemangkasan suku bunga. Jika terjadi reaksi beli rumor, jual fakta, dampaknya mungkin hanya sementara,” jelasnya.
Sementara itu, data American Petroleum Institute (API) menunjukkan stok minyak mentah AS turun 3,42 juta barel dalam sepekan hingga 12 September. Persediaan bensin juga berkurang 691 ribu barel, sedangkan stok sulingan naik 1,91 juta barel.
BERITA TERKAIT: