Data perdagangan saham di BEI yang dikutip redaksi di Jakarta, Senin 15 September 2025, rata-rata volume transaksi harian selama periode tersebut merosot 9,88 persen menjadi 33,56 miliar saham, dari 37,24 miliar saham per hari pada pekan sebelumnya.
Rata-rata frekuensi transaksi harian selama sepekan terakhir tercatat 2,04 juta kali atau menurun 1,92 persen dibandingkan sepekan sebelumnya sebanyak 2,08 juta kali transaksi per hari.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Jumat 12 September 2025 ditutup melemah terbatas 0,17 persen ke level 7.854 dari posisi 7.867 saat penutupan perdagangan akhir pekan sebelumnya.
Penurunan ini terjadi setelah pasar merespons pergantian Menteri Keuangan.
Investor memandang perubahan kebijakan fiskal yang mungkin terjadi sebagai faktor ketidakpastian jangka pendek, sehingga sejumlah pelaku pasar mengambil posisi wait and see.Harga saham emitenAplikasi pajak digital
Kapitalisasi pasar juga terkoreksi 0,57 persen menjadi Rp14.130 triliun dari Rp14.211 triliun.
Sekretaris Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia, Kautsar Primadi Nurahmad, menjelaskan tren kenaikan nilai transaksi harian di tengah tekanan IHSG akibat pergantian Menkeu menunjukkan daya tahan pasar modal Indonesia.
“Sepanjang periode 8 sampai 12 September 2025, rata-rata nilai transaksi harian Bursa menunjukkan peningkatan yang positif. Hal ini memperlihatkan kepercayaan investor masih terjaga meskipun terjadi sedikit koreksi pada IHSG dan kapitalisasi pasar,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya di Jakarta dikutip Senin 15 September 2025.
BERITA TERKAIT: