BI Siap Rilis Cadangan Devisa Indonesia Agustus dan Penjualan Ritel Juli

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 08 September 2025, 08:39 WIB
BI Siap Rilis Cadangan Devisa Indonesia Agustus dan Penjualan Ritel Juli
Ilustrasi (Foto: RMOL/Reni Erina)
rmol news logo Bank Indonesia (BI) pada hari ini, Senin 8 September 2025 akan merilis cadangan devisa Indonesia periode Agustus 2025. 

Sebelumnya, cadangan devisa Indonesia periode Juli 2025 berada di level 152,0 miliar Dolar AS. Angka ini  sedikit turun dari posisi pada akhir Juni 2025 yang tercatat sebesar 152,6 miliar dolar AS.

Hal ini dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah sebagai respons BI dalam menghadapi ketidakpastian pasar keuangan global. 

Posisi cadangan devisa pada akhir Juli 2025 setara dengan pembiayaan 6,3 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. 

BI dalam pernyataannya beberapa waktu lalu menegaskan, cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Selain akan merilis cadangan devisa Indonesia periode Agustus 2025, BI pada Rabu 10 September 2025 juga akan merilis penjualan ritel/eceran Indonesia periode Juli 2025.

Sebelumnya, pada Juni 2025 penjualan eceran Indonesia tumbuh 1,3 persen secara tahunan (yoy). Angka ini melambat dari kenaikan 1,9 persen pada bulan sebelumnya namun menandai bulan kedua berturut-turut kenaikan.

Pertumbuhan penjualan untuk makanan, minuman, dan tembakau melambat  dari 4,0 persen pada Mei menjadi 2,4 persen pada Juni.

Barang budaya dan rekreasi juga menyusut dari 4,7 persen pada Mei menjadi 1,5 persen di Juni. 

Pertumbuhan penjualan suku cadang dan aksesori otomotif melambat secara signifikan, berubah dari pertumbuhan 1,6 persen pada Mei menjadi kontraksi atau penurunan sebesar 0,9 persen pada Juni. 

Bahan bakar juga menyusut (1,2 persen vs 5,3 persen), peralatan rumah tangga (-5,9 persen vs -5,8 persen). Peralatan informasi dan komunikasi (-17,9 persen vs -27,4 persen). rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA