Rusia-Ukraina Saling Serang, Harga Minyak Melonjak

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 29 Agustus 2025, 13:12 WIB
Rusia-Ukraina Saling Serang, Harga Minyak Melonjak
Ilustrasi (Foto: Artificial Intelegence)
rmol news logo Harga minyak dunia ditutup lebih tinggi pada perdagangan Kamis, 28 Agustus 2025, dipicu memanasnya konflik antara Rusia dan Ukraina.

Dikutip dari Reuters, harga minyak mentah Brent naik 57 sen atau sekitar 0,8 persen menjadi 68,62 Dolar AS per barel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 45 sen atau 0,7 persen dan ditutup pada 64,60 Dolar AS per barel.

Kenaikan harga ini terjadi setelah Rusia melancarkan serangan rudal dan pesawat nirawak ke Kyiv pada Kamis pagi, yang menewaskan setidaknya 21 orang. Malam sebelumnya, militer Ukraina menyerang dua kilang minyak Rusia.

Di sisi lain, pasar minyak juga memantau sikap India terhadap tekanan Amerika Serikat agar menghentikan pembelian minyak Rusia. 

Ketegangan meningkat setelah Presiden AS Donald Trump menggandakan tarif impor India menjadi 50 persen pada Rabu. Meski begitu, para pedagang memperkirakan ekspor minyak Rusia ke India justru akan meningkat pada September.

Namun, harga minyak sempat berada di bawah tekanan di awal perdagangan. Para pelaku pasar khawatir permintaan bahan bakar akan turun setelah libur panjang Hari Buruh di AS.

Selain itu, pasokan minyak diperkirakan akan bertambah karena OPEC+ berencana meningkatkan produksi sebesar 547.000 barel per hari mulai September. Menurut analis Ritterbusch and Associates, kombinasi permintaan melemah dan pasokan meningkat bisa membuat stok minyak global membengkak.

“Kondisi ini akan menekan pasar energi, apalagi dengan pergantian musim panas ke musim gugur, turunnya permintaan bensin, dan kilang minyak yang beralih ke produk musim dingin yang lebih murah,” tulis Ritterbusch dalam catatan analisisnya.

Tekanan harga semakin bertambah setelah pasokan minyak mentah Rusia ke Hongaria dan Slovakia melalui pipa Druzhba kembali berjalan normal. 

Pengiriman sempat terhenti pekan lalu akibat serangan Ukraina ke fasilitas energi Rusia. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA