“Dari sisi intermediasi, penyaluran kredit BRI tumbuh 6,0 persen secara
year on year menjadi Rp1.416,6 triliun. Segmen UMKM mengambil porsi 80,32 persen atau setara Rp1.137,84 triliun sekaligus wujud keberpihakan pada penguatan ekonomi dari level
grassroot," kata Direktur Utama BRI, Hery Gunardi di Jakarta, Senin, 25 Agustus 2025.
Pada Semester I tahun 2025, BRI menyalurkan KUR senilai Rp83,88 triliun kepada 1,8 juta debitur, termasuk UMKM yang menjadi pemasok program Makan Bergizi Gratis pemerintah.
BRI juga aktif menyalurkan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) senilai Rp13,35 triliun kepada 97.878 masyarakat berpenghasilan rendah, serta mendukung program strategis nasional seperti Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) melalui pendampingan, pembiayaan, dan solusi digital seperti Qlola by BRI.
Dari sisi inklusi keuangan, sebanyak 1,2 juta jaringan AgenBRILink mampu menjangkau lebih dari 67 ribu desa dengan volume transaksi mencapai Rp843 triliun pada paruh pertama tahun ini.
AgenBRILink kini berevolusi menjadi
lifestyle micro provider yang tidak hanya memfasilitasi transaksi, tetapi juga mendorong aktivitas ekonomi lokal.
Selain itu, program Desa BRILiaN dan KlasterkuHidupku juga terus berkembang dengan 4.625 desa binaan dan 41.217 klaster usaha produktif yang dibentuk.
Melalui
platform LinkUMKM, BRI telah menghubungkan lebih dari 12,9 juta pelaku usaha dengan pasar dan mitra bisnis, sementara 54 rumah BUMN yang dikelola BRI telah menyelenggarakan lebih dari 16 ribu pelatihan untuk meningkatkan kapasitas UMKM.
“Kami ingin memastikan UMKM tidak hanya bertahan, tetapi juga naik kelas melalui dukungan menyeluruh mulai dari akses modal, pendampingan, hingga digitalisasi," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: