Para pedagang memperkirakan, jika ada kesepakatan, sanksi terhadap minyak Rusia bisa dilonggarkan, sehingga pasokan minyak global meningkat.
Dikutip dari
Reuters, harga minyak mentah Brent ditutup di 65,79 Dolar AS per barel, turun 81 sen atau 1,22 persen. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) berada di 62,35 Dolar AS per barel, turun 1,07 Dolar AS atau 1,69 persen.
Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group, mengatakan pasar masih memegang posisi jual (short) dalam jumlah besar.
“Banyak yang bertaruh akan ada gencatan senjata. Tapi kalau itu tidak terjadi, harga minyak bisa kembali naik tajam,” jelasnya.
Upaya perdamaian antara Rusia dan Ukraina yang dimediasi Amerika Serikat masih berlangsung. Setelah pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan para sekutu Eropa di Gedung Putih, Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa ia telah berbicara langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Trump menyebut, saat ini sedang disiapkan pertemuan antara Putin dan Zelensky yang berpotensi mengarah pada KTT trilateral dengan melibatkan ketiga pemimpin tersebut.
Menurut Suvro Sarkar, analis energi utama di DBS Bank, sikap Trump yang melunak terhadap sanksi sekunder bagi importir minyak Rusia membuat risiko gangguan pasokan global berkurang dan sedikit meredakan ketegangan geopolitik.
BERITA TERKAIT: