ISB merupakan pemegang saham pengendali WIFI dengan porsi kepemilikan saham lebih dari 50 persen. Hashim yang berada di balik ISB juga terus memperbesar kepemilikannya.
Dalam keterbukaan informasi pada Senin 11 Agustus 2025, Direktur WIFI, Shannedy Ong mengatakan, transaksi tersebut dilakukan pada 8 Agustus lalu dan mencapai nilai Rp86,7 miliar.
"Tujuan transaksi untuk menambah portofolio efek," jelasnya.
Dengan transaksi tersebut, kepemilikan saham ISB pada saham WIFI bertambah. Sebelumnya, pengendali memiliki 2,85 miliar saham (53,65 persen) dan kini menjadi 2,88 miliar saham (54,22 persen).
Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Hashim lewat ISB membeli saham WIFI melalui berbagai sekuritas. Yang terbesar melalui Yakin Bertumbuh Sekuritas (YB) sebanyak 2,27 miliar saham yang diikuti oleh Yuanta Sekuritas (FS) sebanyak 91 juta saham.
Menurut catatan BEI, WIFI mengoperasikan sejumlah lini bisnis di sektor digital, termasuk penyediaan infrastruktur jaringan serat optik, solusi konektivitas untuk industri, serta pengembangan layanan berbasis data.
Saham WIFI bergerak di zona hijau hingga penutupan perdagangan Senin. Saham WIFI menguat 5,47 persen ke harga Rp 2.700 per lembar saham.
Sepanjang semester I-2025, WIFI mencatat lonjakan kinerja keuangan. Pendapatan melesat 66 persen menjadi Rp513,5 miliar sementara laba bersihnya tumbuh 154 persen menjadi Rp227,8 miliar.
EBITDA WIFI juga meningkat signifikan hingga 118 persen menjadi Rp467,4 miliar. Adapun kas dan setara kas tercatat Rp1,04 triliun, naik tajam dari enam bulan sebelumnya Rp18,5 miliar, didukung oleh aktivitas pembiayaan dan penggalangan dana.
BERITA TERKAIT: