Penurunan ini dipicu oleh beberapa faktor utama, seperti tarif impor AS yang lebih tinggi untuk banyak negara, kenaikan produksi minyak dari OPEC, dan harapan bahwa AS dan Rusia akan segera mencapai gencatan senjata di Ukraina.
Dikutip dari
Reuters, harga minyak mentah Brent turun 0,78 persen atau 52 sen menjadi 66,07 Dolar AS per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 58 sen menjadi 63,30 Dolar AS per barel.
Analis pasar dari IG, Tony Sycamore, mengatakan bahwa selain faktor pembicaraan AS dan Rusia, pasar juga menunggu rilis data inflasi AS pada Selasa.
“Jika CPI (indeks harga konsumen) lebih rendah dari perkiraan, The Fed bisa saja menurunkan suku bunga lebih cepat dan lebih besar. Hal ini akan mendorong aktivitas ekonomi dan meningkatkan permintaan minyak,” ujarnya.
Tarif impor tinggi yang diberlakukan Presiden Trump mulai Kamis lalu diperkirakan akan menghambat ekonomi, memicu inflasi, dan memaksa perubahan rantai pasokan.
Akibat prospek ekonomi yang lesu, harga Brent turun 4,4 persen dalam sepekan yang berakhir Jumat lalu, sedangkan WTI anjlok 5,1 persen.
BERITA TERKAIT: