Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ekonomi nasional tumbuh 5,12 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2025. Dari capaian tersebut, konsumsi rumah tangga menjadi penyumbang terbesar.
"Komponen pengeluaran yang memberikan kontribusi terbesar terhadap PDB (produk domestik bruto) adalah konsumsi rumah tangga dengan kontribusi sebesar 54,25 persen. Pada triwulan II 2025, komponen ini tumbuh cukup kuat yaitu 4,97 persen, hal ini mengindikasikan masih kuatnya permintaan domestik," kata Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik Moh. Edy Mahmud dalam konferensi pers, Selasa 5 Agustus 2025.
Namun demikian, Edy menegaskan bahwa peningkatan konsumsi ini masih didorong oleh kebutuhan dasar seperti bahan makanan, makanan jadi, serta transportasi.
“Konsumsi naik ya, khususnya terkait kebutuhan dasar seperti bahan makanan dan makanan jadi serta transportasi,” jelasnya.
Ia menyoroti bahwa kenaikan konsumsi tersebut belum bisa diartikan sebagai tanda pulihnya daya beli secara menyeluruh. Menurut Edy, fenomena pergeseran pola belanja dari offline ke online menjadi faktor yang belum sepenuhnya terdeteksi dalam data konvensional.
“Apakah daya beli sudah pulih? Kita hanya menyampaikan data memang konsumsinya demikian. Ada fenomena baru yang barangkali belum pernah diungkap, yaitu shifting dari belanja offline ke belanja online. Ini barangkali cukup sulit untuk bisa dilihat secara langsung,” tuturnya.
Edy menambahkan, konsumsi rumah tangga menjadi kontributor terbesar bagi pertumbuhan ekonomi kuartal II-2025 dengan sumbangan sebesar 2,64 persen dari total pertumbuhan 5,12 persen.
Lonjakan konsumsi terutama terjadi di sektor bahan makanan, makanan jadi, serta aktivitas pariwisata dan transportasi selama libur nasional seperti Idulfitri, Waisak, Kenaikan Isa Almasih, dan Idul Adha.
BERITA TERKAIT: