Indo Beauty Expo 2025 Perkuat Ekosistem Industri Kosmetik Indonesia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widodo-bogiarto-1'>WIDODO BOGIARTO</a>
LAPORAN: WIDODO BOGIARTO
  • Senin, 04 Agustus 2025, 16:39 WIB
Indo Beauty Expo 2025 Perkuat Ekosistem Industri Kosmetik Indonesia
Opening ceremony Indo Beauty Expo 2024 yang dihadiri Menteri Perdagangan yang kala itu dijabat Zulkifli Hasan/Dok. Krista
rmol news logo Berdasarkan data dari Ditjen Industri Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, proyeksi pasar kosmetik nasional diperkirakan akan mencapai nilai 9,7 miliar dolar AS pada tahun 2025, dengan tingkat pertumbuhan tahunan (CAGR) sebesar 4,33 persen hingga tahun 2030. 

Angka ini mencerminkan tingginya permintaan terhadap produk kosmetik lokal, sekaligus menunjukkan kontribusi sektor ini terhadap perekonomian nasional. 

Sejalan dengan dinamika tersebut, Krista Exhibitions akan menyelenggarakan IndoBeauty Expo 2025, sebuah pameran internasional yang secara konsisten menjadi barometer pertumbuhan industri kosmetik di Indonesia dan dunia. 

Memasuki tahun penyelenggaraan ke-15, pameran ini akan berlangsung selama tiga hari, mulai 7–9 Agustus 2025 di Hall C1 dan C2, Jakarta International Expo (JIEXPO), Kemayoran, Jakarta.

Indo Beauty Expo 2025 akan menjadi panggung internasional yang mempertemukan lebih dari 120 perusahaan dari dalam dan luar negeri yang bergerak di industri kosmetik, perawatan diri, dan inovasi kecantikan. 

Tahun ini, pameran IndoBeauty Expo 2025 akan diikuti oleh peserta dari lebih dari sembilan negara antara lain United Arab Emirates, Indonesia, Korea Selatan, Thailand, Hong Kong, Malaysia, Taiwan, Jepang, dan China. 

Dalam siaran pers yang diterima redaksi, Senin 4 Agustus 2025, CEO Krista Exhibitions,  Daud D. Salim,  menyampaikan bahwa IndoBeauty Expo terus mendapat kepercayaan sebagai platform utama dalam memperkenalkan berbagai inovasi produk, teknologi mutakhir, dan layanan terbaru dari pelaku industri kecantikan global. 

“Pameran ini bukan sekadar ajang promosi, melainkan juga menjadi ruang strategis yang mempertemukan berbagai pemangku kepentingan mulai dari produsen, supplier, eksportir, importir, hingga pemilik merek dalam satu ekosistem bisnis yang dinamis dan kolaboratif,” kata Daud. 

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Kosmetika Indonesia (PPAK Indonesia), Solihin Sofian menyoroti bahwa industri kecantikan di Indonesia saat ini tengah menghadapi berbagai tantangan signifikan, termasuk perubahan cepat tren konsumen, kewajiban halal di tahun 2026 dan kebutuhan untuk berinovasi agar bisa bersaing di pasar global dan menempatkan kosmetika Indonesia sebagai ikon kosmetik halal dunia. 

"Kami berharap IndoBeauty Expo dapat memberikan kontribusi nyata dalam memperkuat ekosistem industri kecantikan nasional, mendorong inovasi, serta membuka kesempatan pasar yang lebih luas, baik di dalam negeri maupun di kancah internasional,”  kata Solihin. rmol news logo article




Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA