Ia menyebut langkah ini sebagai capaian penting yang perlu segera dimanfaatkan untuk mendorong peningkatan ekspor nasional, khususnya dari sektor UMKM.
"Tinggal bagaimana memanfaatkan situasi ini untuk meningkatkan ekspor Indonesia ke Amerika Serikat, khususnya untuk produk-produk UMKM,” ujar Gobel, seperti dikutip redaksi, Selasa, 22 Juli 2025.
Meski ekspor Indonesia terbesar masih ke China, Gobel menekankan bahwa surplus perdagangan Indonesia terhadap AS menjadi penyumbang terbesar neraca perdagangan nasional.
Pada 2024, surplus terhadap AS mencapai US$17,9 miliar, atau lebih dari 50 persen dari total surplus Indonesia secara keseluruhan.
Namun demikian, Gobel mengingatkan bahwa pemberlakuan tarif 0 persen untuk seluruh produk AS yang masuk ke Indonesia bisa berdampak negatif terhadap neraca perdagangan jika tidak diimbangi dengan peningkatan ekspor Indonesia.
"Menteri-menteri harus bekerja keras menaikkan ekspor Indonesia ke AS. Jangan sampai keuntungan ini terbuang percuma,” tandasnya.
BERITA TERKAIT: