Ferry Juliantono:

Koperasi Jangan Kalah Saing dengan BUMN dan Swasta

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-alfian-1'>AHMAD ALFIAN</a>
LAPORAN: AHMAD ALFIAN
  • Minggu, 20 Juli 2025, 19:01 WIB
Koperasi Jangan Kalah Saing dengan BUMN dan Swasta
Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono/Ist
rmol news logo Menjelang puncak perayaan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-78 yang akan digelar di Klaten, Senin besok, 21 Juli 2025, Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono menegaskan bahwa koperasi harus menjadi kekuatan utama dalam menghadapi tantangan ekonomi modern.

“Koperasi adalah kekuatan utama yang harus diperkuat untuk menghadapi tantangan ekonomi modern,” ujar Ferry saat menghadiri dialog Harkopnas di Yogyakarta, Minggu, 20 Juli 2025.

Menurutnya, kebijakan ekonomi Indonesia ke depan harus berpijak pada sejarah dan kondisi sosial masyarakat, serta memberi ruang adil bagi koperasi untuk bersaing dengan BUMN dan swasta besar.

“Sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto, sistem ekonomi harus diatur secara adil agar koperasi dapat bersaing sejajar dengan BUMN maupun swasta,” ujarnya.

Ferry juga menyinggung soal sejarah saat ekonomi pasar bebas mulai diterapkan. Saat itu, koperasi kalah bersaing dan tergeser oleh pemain besar. Namun, koperasi simpan pinjam dinilai masih bertahan dan punya peran penting hingga kini.

Pemerintah, lanjutnya, tengah mendorong pembentukan lebih dari 80.000 unit Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih sebagai bagian dari pembangunan ekonomi Pancasila di tingkat desa. 

“Besok, Presiden Prabowo akan merayakan Harkopnas ke-78 sekaligus peluncuran Kopdes Merah Putih sebanyak 80.000 lebih unit di Klaten. Di mana saat ini telah masuk pada tahap pembentukan, yang selanjutnya menuju tahap operasional yang diharapkan seluruh Kopdes/kel Merah Putih bisa beroperasi di akhir tahun ini,” bebernya.

Untuk tahap operasional, Ferry menekankan pentingnya menyiapkan model bisnis, SDM yang mumpuni, dan kerja sama dengan pemerintah daerah hingga kampus.

Salah satu langkah konkret adalah menjadikan koperasi sebagai penyalur gas LPG 3 kg di desa. Tujuannya agar koperasi punya peran nyata dalam distribusi kebutuhan pokok masyarakat.

"Dengan langkah-langkah ini, Pemerintah berharap koperasi dapat mengejar ketertinggalan, memperkuat aset, dan bertransformasi menjadi kekuatan ekonomi yang mampu bersaing secara nasional," tegasnya.

Ferry juga mengapresiasi peran aktif Provinsi DIY yang mendukung penuh Kopdes Merah Putih. Ia menyambut baik inisiatif Gubernur DIY, Sri Sultan HB X, yang ingin menjadikan koperasi desa sebagai alat membangkitkan ekonomi rakyat berbasis ilmu dan teknologi.

Sementara itu, Sri Sultan menjelaskan bahwa Pemprov DIY telah menjalankan program revitalisasi koperasi dan pembangunan desa sejak dua tahun terakhir. Tujuannya meningkatkan kualitas koperasi dan mendorong kemandirian desa lewat digitalisasi dan penguatan ekonomi lokal.

Saat ini, DIY tercatat memiliki 2.704 koperasi aktif, dengan total aset mencapai Rp3,6 triliun dan anggota lebih dari 823 ribu orang.

Program desa mandiri juga terus digencarkan, termasuk penggabungan koperasi pertanian ke dalam Kopdes Merah Putih untuk mendukung kedaulatan pangan. Beberapa desa sudah memiliki apotek produk lokal dan akses LPG 3 kg yang lebih mudah. rmol news logo article
EDITOR: AHMAD ALFIAN

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA