CEO Danantara, Rosan Roeslani sebelumnya telah mengungkapkan kerja sama investasi ini akan diarahkan pada proyek-proyek prioritas PGE yang masuk ke dalam pipeline eksekusi percepatan.
Rosan juga menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan pertemuan strategis dengan jajaran direksi PGE.
"Bersama Direktur Utama Julfi Hadi Direktur Eksplorasi dan Pengembangan Edwil Suzandi dan Direktur Keuangan Yurizki Rio, kami membahas rencana penandatanganan head of agreement (HoA) dan memorandum of understanding (MoU) untuk proyek-proyek prioritas agar dapat segera masuk pipeline eksekusi investasi," tulis Rosan, dikutip dari akun Instagramnya Sabtu 28 Juni 2025.
Lebih lanjut, Rosan menekankan bahwa investasi ini menjadi bagian penting dari agenda besar Indonesia dalam mempercepat transisi menuju energi bersih dan berkelanjutan.
Ia juga menyoroti keterkaitan investasi ini dengan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034, khususnya dalam kerangka integrasi proyek-proyek panas bumi.
“Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi katalis percepatan hilirisasi energi dan pendorong pertumbuhan ekonomi hijau nasional," kata Rosan.
Sebagai informasi, PGE sebelumnya telah menyatakan membuka pintu kemitraan dengan Danantara untuk pengembangan proyek-proyek pembangkit panas bumi.
Perusahaan menargetkan kapasitas terpasang mencapai 1,8 Gigawatt pada tahun 2033, dengan kebutuhan investasi total mencapai 6-7 miliar Dolar AS.
BERITA TERKAIT: